Menteri Baru, Tolonglah Berkhidmat untuk Rakyat

Rakyat menanti gebrakan enam menteri baru yang ditunjuk Presiden Jokowi.

Istimewa
Para menteri baru yang ditunjuk Presiden Joko Widodo berfoto bersama di Istana Merdeka, Selasa (22/12).
Red: Karta Raharja Ucu

REPUBLIKA.CO.ID, Enam posisi dalam Kabinet Indonesia Maju akhirnya dirombak. Pada Selasa (22/12), di Istana Merdeka, Jakarta, Presiden Joko Widodo mengumumkan enam menteri baru yang akan mendampinginya dalam menjalankan roda pemerintahan. Perombakan kabinet ini memang telah dinanti publik, pascapenangkapan dua menteri, yakni Edhy Prabowo dan Juliari Batubara, yang diduga terjerat korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belum lama ini.

Untuk kedua posisi kosong itu, Presiden menunjuk Sakti Wahyu Trenggono sebagai menteri kelautan dan perikanan menggantikan Edhy Prabowo. Sedangkan Tri Rismaharini, dipercaya menempati posisi menteri sosial, menggantikan Juliari Barubara. Selain mengisi posisi kosong, Jokowi pun merombak empat posisi menteri yang kinerjanya dinilai kurang memuaskan.

Politikus Gerindra Sandiaga Uno yang sempat menjadi rival pada Pilpres 2019 ditunjuk menjadi menteri pariwisata dan ekonomi kreatif, menggantikan Wishnutama Kusubandio. Itu artinya, Jokowi merangkul pasangan pesaingnya dalam kontestasi pilpres yang lalu. Posisi menteri agama juga dirombak. Presiden memilih Yaqut Cholil Qoumas, menggantikan Fachrul Razi sebagai menteri agama.

Yang mengejutkan, Presiden menunjuk Budi Gunadi Sadikin (BGS) menempati posisi menteri kesehatan (menkes), menggantikan Terawan Agus Putranto. Boleh jadi, BGS merupakan menkes pertama di Indonesia yang berlatar belakang dari bidang nonmedis. Meski begitu, tercatat ada beberapa negara yang juga menunjuk menkes bukan dari figur berlatar belakang medis.

Posisi lainnya yang dirombak adalah menteri perdagangan. Jokowi memilih Muhammad Lutfi untuk mengisi posisi menteri perdagangan, menggantikan Agus Suparmanto. Keenam menteri baru ini dilantik Presiden Jokowi, Rabu (23/12) ini di Istana Negara.

Keputusan merombak dan memilih enam figur baru yang akan duduk di Kabinet Indonesia Maju adalah hak prerogatif atau kekuasaan istimewa yang dimiliki seorang Presiden. Semua nama yang dipilih tentu merupakan hasil pertimbangan dan kajian yang matang. Dan boleh jadi juga telah mendapat restu dari para pimpinan partai politik pendukung.

Publik tentu berharap, keenam nama yang terpilih sebagai menteri baru ini dapat menunjukkan gebrakan yang signifikan. Tentu saja dengan menampilkan kinerja yang maksimal untuk memimpin kementerian di tengah krisis pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai, bahkan kian memburuk.

Tantangan yang akan dihadapi para menteri baru ini tentu tidaklah mudah. Mereka harus menjalankan amanah dari Presiden itu dengan sebaik dan semaksimal mungkin. Publik pun perlu memberi kesempatan kepada para menteri baru ini untuk unjuk kinerja. Seperti selalu dikatakan Presiden, pada masa pandemi ini kinerja menteri tak boleh hanya biasa-biasa, tapi harus luar biasa.

Para menteri baru itu pasti telah diberikan target yang berat oleh Presiden. Salah satu yang penting saat ini adalah bagai mana Indonesia bisa segera mendapat pasokan vaksin Covid19 yang mencukupi. Vaksinasi Covid-19 menjadi tugas menkes baru, yang harus segera dilakukan agar pandemi bisa segera diakhiri. Target lainnya tentu saja pemulihan ekonomi yang terpukul pandemi.

Yang tak kalah penting, hadirnya menteri baru yang akan memimpin Kementerian Sosial diharapkan bisa berdampak positif pa da penyaluran bantuan sosial yang diberikan pemerintah untuk rakyat kecil. Bantuan sosial harus benar-benar tepat sasaran. Sehingga, uang negara yang dikucurkan harus benar-benar dinikmati dan membantu masyarakat kecil yang terdampak pandemi Covid-19.

Para menteri Kabinet Indonesia Maju yang baru juga harus belajar dari dua menteri terdahulu yang ditangkap KPK. Berkhidmatlah sepenuh hati untuk melayani rakyat, bukan untuk melayani partai atau kelompok tertentu. Bekerjalah dengan ikhlas demi membangun bangsa.

Tak boleh lagi ada menteri yang berani bermain-main dengan uang rakyat. Publik menanti gebrakan Anda semua. Selamat bekerja.

 
Berita Terpopuler