Hamas Hingga Jihad Islam Kecam Normalisasi Maroko-Israel

Maroko negara Arab keempat normalkan hubungan dengan Israel

Ikhwanweb
Maroko negara Arab keempat normalkan hubungan dengan Israel. Bendera Maroko dengan latar belakang masjid.
Rep: Dwina Agustin Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Kelompok Palestina di Gaza termasuk Hamas, Jihad Islam, dan Front Populer untuk Pembebasan Palestina mengutuk pengumuman rencana Maroko untuk menormalkan hubungan dengan Israel, Kamis (10/12). Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, sebelumnya mengumumkan normalisasi hubungan antara kedua negara tersebut. 

Baca Juga

"Ini adalah dosa politik yang tidak melayani kepentingan Palestina tetapi mendorong pendudukan [Israel] untuk terus mengabaikan hak-hak rakyat kami," kata juru bicara Hamas, Hazem Qassem dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Anadolu Agency.

Qassem menegaskan, kesepakatan normalisasi tersebut akan meningkatkan kebijakan agresif Israel terhadap rakyat Palestina. Tel Aviv pun akan meningkatkan aktivitas pemukiman di tanah yang diduduki Palestina. 

Juru bicara Jihad Islam, Dawood Shehab, menganggap langkah Maroko sebagai pengkhianatan terhadap Yerusalem dan Palestina. Normalisasi hubungan tersebut adalah kemunduran lain bagi rezim Arab. Shehab meyakini kalau rakyat Maroko akan menolak normalisasi. 

Front Populer untuk Pembebasan Palestina mengatakan dalam sebuah pernyataan, pengumuman kesepakatan normalisasi Maroko-Israel adalah hari hitam dalam sejarah rakyat Palestina dan bangsa Arab.

Pernyataan itu menegaskan bahwa bangsa Arab tetap menolak segala bentuk normalisasi dengan Israel dan akan terus melawan pendudukan Israel. 

Sedangkan, kabar normalisasi tersebut disambut baik oleh Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Kesepakatan normalisasi yang ditengahi Amerika Serikat dengan Maroko,  disebut sebagai cahaya perdamaian besar dan memuji keputusan Raja Maroko Mohammed VI sebagai tindakan bersejarah. 

Maroko menjadi negara keempat yang menormalkan hubungan dengan Tel Aviv setelah Sudan mengumumkan normalisasi resmi dan menghentikan agresi pada Oktober. 

Bahrain dan Uni Emirat Arab sepakat pada September untuk membangun hubungan diplomatik, budaya, dan komersial penuh dengan Israel setelah menandatangani perjanjian kontroversial di Gedung Putih. Dwina Agustin

Sumber:  https://www.aa.com.tr/en/middle-east/palestinian-groups-slam-morocco-israel-deal/2073223   

 

 
Berita Terpopuler