Beda Arab Saudi Dulu dan Kini Menurut Pelancong Non-Muslim 

Arab Saudi melakukan pelonggaran aturan agama

Saudi Gazette
Arab Saudi melakukan pelonggaran aturan agama Tempat wisata di Arab Saudi, Riyadh Boulevard.
Rep: Mabruroh Red: Nashih Nashrullah

IHRAM.CO.ID, RIYADH –  Arab Saudi telah melonggarkan beberapa aturan sosial untuk menarik wisatawan. Perbedaan tersebut terlihat sangat mencolok oleh Nic Robertson yang telah mengunjungi Arab saudi sejak 20 tahun lalu.   

Baca Juga

"Saya telah mengunjungi Arab Saudi selama hampir dua dekade dan pada saat itu saya telah mengalami beberapa hal yang luar biasa," ujarnya dilansir dari CNN, Ahad (6/12). 

Nic mengaku telah mendaki pegunungan yang sangat curam namun sangat indah di selatan Saudi. Ia juga menyelam di terumbu karang Laut Merah, mengendarai mobil reli di atas bukit pasir dan mengunjungi sumur kuno.  

Nic juga menghabiskan malam musim dingin yang membekukan di gurun, memasak makanan dengan bara api merah yang terkubur di pasir, juga pernah berjalan tanpa alas kaki di sepanjang pantai timur kerajaan di malam musim panas. 

"Saya telah terbang dengan microlights yang tipis, terbang dengan tenang di atas tanah pertanian yang kaya. Saya telah mengendarai helikopter tempur taktis, menjelajahi dasar gurun dan menukik keras di sekitar bukit pasir," kata Nic.  

Namun hal itu tidak begitu mengejutkan Nic dengan pergolakan sosial Arab Saudi saat ini. Di mana pada 2018 lalu, saat berada di Ibu Kota Arab Saudi, Riyadh, Nic melihat orang-orang dapat mengobrol di kafe luar ruangan yang hampir kosong di sore hari.  

Polisi agama, yang dulu sangat ditakuti dan dihormati, saat melakukan operasi di pinggir jalan untuk menyuruh orang-orang segera bergegas ke masjid kini banyak masyarakat yang cenderung mengabaikan.  "Sebelumnya, orang-orang akan mematuhi. Kali ini, tidak ada yang bergerak," ujarnya. 

Itu dua tahun lalu, dan hari ini, tampaknya kebebasan semakin berkembang, meskipun masih dikendalikan oleh garis tak terlihat di sebagian besar negara Teluk. 

Kafe luar ruangan di sepanjang trotoar, tampak selalu ramai dipenuhi laki-laki dan perempuan untuk bertemu, berbelanja, mengobrol, dan bersantai. Sedangkan polisi agama yang dulu kerap berkeliling, kini hanya bisa bekerja di meja tugas. 

Mounira Al-Qwait, seorang perancang busana berusia 20 tahun yang mengenakan abaya hitam tradisional yang dirancangnya sendiri, memberi tahu apa artinya ini baginya.  

"Kami lebih bersenang-senang sekarang, pergi keluar untuk nonton film, pergi keluar ke restoran dan bertemu dengan teman-teman," katanya dengan mata berbinar di atas niqab yang menutupi wajah. 

Di sampingnya seorang perempuan tanpa jilbab mengaku merasa senang dengan perubahan itu. Ia adalah Tutu, seorang guru taman kanak-kanak berusia 42 tahun. "Sekarang hidup kami sebagai orang Saudi benar-benar berubah," katanya. 

"Sebenarnya dari semua keputusan yang diambil Mohammad bin Salman. Semua orang Arab Saudi sekarang senang dengan semua perubahan ini," tambahnya.  

Nic berada di Saudi kali ini, untuk meliput KTT G20 kekuatan ekonomi global. Saudi menjadi tuan rumah dan acara digelar selama dua hari pada 21-22 November.  

Setelah acara selesai, Menteri Keuangan Saudi, Muhammed al Jadaan memberikan pujian kepada para tim mudanya yang dia sebut sebagai “Kekayaan bangsa". 

Menteri sendiri berkantor di distrik Kota Digital baru Riyadh, sebuah kompleks bangunan futuristik, dengan air mancur yang mengalir dan ruang pejalan kaki terbuka dan lapang. Ini terasa lebih seperti Dubai daripada Riyadh lama yang berdebu.  

Perubahan-perubahan sangat kontras terjadi dibandingkan Arab Saudi 20 tahun lalu. Dulu, kata Nic, perempuan bekerja di kantor berdampingan dengan laki-laki, adalah sesuatu yang ilegal hingga beberapa tahun lalu. Talia (27) adalah salah satunya.  

Talia tumbuh besar di Riyadh oleh ibu tunggal. Dia lulus dari universitas di London dan Beirut sebelum kembali pada 2017 ketika reformasi dimulai. Talia kini bekerja sebagai CEO perempuan dan tidak melihat adanya batasan terhadap apa yang bisa capai oleh seorang perempuan dalam sebuah jabatan.  

"Kami memiliki putra mahkota yang masih muda dan negara ini masih muda, seperti 70 persen populasinya berusia di bawah 30 tahun. Jadi saya merasa reformasi sedang dilakukan oleh kami untuk kami, jadi tidak mungkin kami menolak," ungkapnya. 

 

Salah satu alasan utama pergolakan sosial di Arab Saudi adalah keputusan Putra Mahkota Saudi, Muhammad bin Salman al Saud (MBS) untuk menantang ulama yang telah melahirkan generasi ortodoksi, menghasilkan Osama Bin Laden, Alqaeda, dan hampir semua pembajak serangan 11 September 2001.  

Ayah MBS, Raja Salman bin Abdulaziz Al-Saud adalah yang terakhir dari garis kepemimpinan yang panjang dan kaku yang diturunkan dari pendiri kerajaan, Raja Abdulaziz bin Abdulrahman al Saud. 

Abdulaziz membutuhkan waktu 30 tahun untuk menaklukkan empat wilayah yang berbeda secara geografis di negara itu. Asir di selatan, Al-Ahsa di timur, Hijaz di barat, dan Najd di tengah dan mendirikan Kerajaan Arab Saudi pada 23 September 1932. 

MBS hanya membutuhkan waktu kurang dari lima tahun, berhasil mengguncang kerajaan dengan cara yang tidak pernah berani dilakukan oleh para pendahulunya.  Dia banyak menangkap dan menahan lebih dari 200 pangeran dan pengusaha yang dianggap melakukan korupsi. 

Visi 2030 MBS adalah reformasi Arab Saudi dengan menuntut ekonomi yang beragam dan pemberdayaan kaum muda.  

Para menteri menggambarkan MBS sebagai seorang pengatur tugas yang tangguh, yang akan mendengarkan tetapi tidak akan mentoleransi perbedaan pendapat setelah keputusan diambil, atau kegagalan untuk mewujudkan reformasi yang diinginkannya.  

Di Benteng Masmak di kawasan lama Riyadh pada 1902, Raja Abdulaziz memulai kampanyenya untuk membangun kerajaan di bawah kendalinya, ujung tombak logam yang menonjol dari gerbang kayu kuno adalah bukti kekuatan tindakan bersejarahnya.  

Visi MBS tidak kalah kuat. Aktivis hak asasi manusia telah dipenjara, pembangkang termasuk jurnalis Jamal Khashoggi dibunuh secara brutal, namun MBS sangat mendukung apa yang telah dilakukannya sehingga sejauh ini kaum muda tampak setuju dengan itu.  

"Ini (topik) penting yang telah didiskusikan di seluruh dunia," kata Mohammed al-Ajwi (26), seorang akuntan merujuk pada pembunuhan Khashoggi, yang akhirnya dakwaan pembunuhan dijatuhkan kepada operator nakal di dalam. Lingkaran dalam MBS. 

Desa Al-Muftaha di Abha, Asir, Arab Saudi merupakan desa kuno berusia ratusan tahun yang kini menjadi destinasi wisata. - (Saudi Tourism)

Putra mahkota membantah keterlibatan pribadi dalam pembunuhan itu, sementara Amerika Serikat dan badan intelijen asing lainnya menilai bahwa dia memang yang memerintahkannya. 

Riyadh pada 2003 kata Nic, hanya memiliki dua menara tinggi. Namun saat ini, sudah banyak gedung-gedung tinggi bahkan menjadi kota tersibuk. 

Jika masih ingin melihat Arab Saudi lama, tambah Nic, bisa berkunjung ke wilayah Najd. Di sana, masih terdapat Unta kerajaan putih dirawat di peternakan tua. Oase rerumputan subur yang indah, dan waduk air alami kuno yang penting bagi para penggembala masih digunakan. "Saya beruntung melihat semua ini berkat pekerjaan saya, tetapi ini akan menjadi lebih mudah bagi semua orang," ucapnya.  

MBS telah mengumumkan pada tahun lalu, pembukaan pintu kerajaan untuk pariwisata, untuk mengurangi ketergantungan ekonomi kerajaan pada minyak bumi. Tanpa diduga, tahun ini mengalami ledakan yang luar biasa. 

Ketika kerajaan menutup perbatasannya karena pandemi Covid-19, orang Arab Saudi pergi berlibur di halaman belakang rumah mereka. Wilayah negara ini sangat beragam, dan negaranya begitu besar, bahkan penduduk lokal pun mungkin merasa mereka sedang beristirahat jauh dari rumah. 

Para wisatawan menikmati kamp tenda di wilayah Al-Hada dan Al-Shafa di Taif, Arab Saudi - (Saudigazette)

Keajaiban kuno 

Jauh dari Najd, ada pesisir Hijaz, rumah bagi situs suci Islam Makkah dan Madinah, yang sudah kosmopolitan dan santai karena masuknya peziarah selama berabad-abad.  

Di sini, jendela-jendela di lantai atas rumah tua menjorok ke jalan memungkinkan angin laut yang sejuk bertiup melalui kamar dan halaman dalam, bersirkulasi di atas kolam yang sejuk dan menyegarkan. 

Duduk di dalam salah satu rumah sederhana ini adalah suguhan yang tidak akan pernah bisa dilupakan, kesempatan untuk bersantai, menjauh dari hiruk pikuk masalah di luar.  

Sumber: https://edition.cnn.com/travel/article/saudi-arabia-fun-tourists/index.html

 
Berita Terpopuler