Proyek pengendali banjir Floodway Cisangkuy yang memiliki panjang total 1,7 kilometer
Pengendara melintas di samping proyek pengendali banjir Floodway Cisangkuy di Kampung Sayang, Rancatungku, Kabupaten Bandung, Kamis (3/12). Proyek pengendali banjir Floodway Cisangkuy yang memiliki panjang total 1,7 kilometer dan dapat menampung 225 meter kubik air per detik tersebut bertujuan untuk mengurangi beban tampung Sungai Citarum serta menangkal banjir di wilayah Kamasan, Banjaran dan sekitarnya.
Warga melintas di dekat proyek pengendali banjir Floodway Cisangkuy di Kampung Sayang, Rancatungku, Kabupaten Bandung, Kamis (3/12). Proyek pengendali banjir Floodway Cisangkuy yang memiliki panjang total 1,7 kilometer dan dapat menampung 225 meter kubik air per detik tersebut bertujuan untuk mengurangi beban tampung Sungai Citarum serta menangkal banjir di wilayah Kamasan, Banjaran dan sekitarnya.
Suasana proyek pengendali banjir Floodway Cisangkuy di Kampung Sayang, Rancatungku, Kabupaten Bandung, Kamis (3/12). Proyek pengendali banjir Floodway Cisangkuy yang memiliki panjang total 1,7 kilometer dan dapat menampung 225 meter kubik air per detik tersebut bertujuan untuk mengurangi beban tampung Sungai Citarum serta menangkal banjir di wilayah Kamasan, Banjaran dan sekitarnya. Foto: Abdan Syakura/Republika
Sejumlah anak beraktivitas di dekat proyek pengendali banjir Floodway Cisangkuy di Kampung Sayang, Rancatungku, Kabupaten Bandung, Kamis (3/12). Proyek pengendali banjir Floodway Cisangkuy yang memiliki panjang total 1,7 kilometer dan dapat menampung 225 meter kubik air per detik tersebut bertujuan untuk mengurangi beban tampung Sungai Citarum serta menangkal banjir di wilayah Kamasan, Banjaran dan sekitarnya. Foto: Abdan Syakura/Republika
Suasana proyek pengendali banjir Floodway Cisangkuy di Kampung Sayang, Rancatungku, Kabupaten Bandung, Kamis (3/12). Proyek pengendali banjir Floodway Cisangkuy yang memiliki panjang total 1,7 kilometer dan dapat menampung 225 meter kubik air per detik tersebut bertujuan untuk mengurangi beban tampung Sungai Citarum serta menangkal banjir di wilayah Kamasan, Banjaran dan sekitarnya. Foto: Abdan Syakura/Republika
Sejumlah anak beraktivitas di dekat proyek pengendali banjir Floodway Cisangkuy di Kampung Sayang, Rancatungku, Kabupaten Bandung, Kamis (3/12). Proyek pengendali banjir Floodway Cisangkuy yang memiliki panjang total 1,7 kilometer dan dapat menampung 225 meter kubik air per detik tersebut bertujuan untuk mengurangi beban tampung Sungai Citarum serta menangkal banjir di wilayah Kamasan, Banjaran dan sekitarnya. Foto: Abdan Syakura/Republika
Kendaraan melintas di dekat proyek pengendali banjir Floodway Cisangkuy di Kampung Sayang, Rancatungku, Kabupaten Bandung, Kamis (3/12). Proyek pengendali banjir Floodway Cisangkuy yang memiliki panjang total 1,7 kilometer dan dapat menampung 225 meter kubik air per detik tersebut bertujuan untuk mengurangi beban tampung Sungai Citarum serta menangkal banjir di wilayah Kamasan, Banjaran dan sekitarnya. Foto: Abdan Syakura/Republika
Warga beraktivitas di proyek pengendali banjir Floodway Cisangkuy di Kampung Sayang, Rancatungku, Kabupaten Bandung, Kamis (3/12). Proyek pengendali banjir Floodway Cisangkuy yang memiliki panjang total 1,7 kilometer dan dapat menampung 225 meter kubik air per detik tersebut bertujuan untuk mengurangi beban tampung Sungai Citarum serta menangkal banjir di wilayah Kamasan, Banjaran dan sekitarnya.
Warga beraktivitas di proyek pengendali banjir Floodway Cisangkuy di Kampung Sayang, Rancatungku, Kabupaten Bandung, Kamis (3/12). Proyek pengendali banjir Floodway Cisangkuy yang memiliki panjang total 1,7 kilometer dan dapat menampung 225 meter kubik air per detik tersebut bertujuan untuk mengurangi beban tampung Sungai Citarum serta menangkal banjir di wilayah Kamasan, Banjaran dan sekitarnya. Foto: Abdan Syakura/Republika
Suasana proyek pengendali banjir Floodway Cisangkuy di Kampung Sayang, Rancatungku, Kabupaten Bandung, Kamis (3/12). Proyek pengendali banjir Floodway Cisangkuy yang memiliki panjang total 1,7 kilometer dan dapat menampung 225 meter kubik air per detik tersebut bertujuan untuk mengurangi beban tampung Sungai Citarum serta menangkal banjir di wilayah Kamasan, Banjaran dan sekitarnya.