Prancis Selidiki Bentrokan di Kamp Imigran

Polisi Prancis memukuli pengunjuk rasa di kamp imigran

EPA-EFE/CHRISTOPHE PETIT TESSON
Seorang migran duduk di tendanya ketika ratusan migran dan pengungsi dievakuasi dari kamp migran darurat di Saint-Denis pada 17 November, memasang tenda dengan dukungan asosiasi dan organisasi di Republic Square di Paris, Prancis, 23 November 2020.
Rep: Lintar Satria Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin mengatakan ia telah menggelar penyelidikan terhadap bentrokan yang terjadi saat polisi membubarkan kamp pengungsi baru di Place de la Republique. Ia menambahkan foto-foto kerusuhan tersebut 'mengejutkan'.

Baca Juga

Dalam foto-foto yang tersebar di media sosial terlihat polisi memukuli pengunjuk rasa sambil membersihkan tenda-tenda imigran di alun-alun kota Paris. Polisi mengatakan tenda-tenda tersebut tidak memiliki izin.

"Sejumlah foto pembubaran kamp imigran ilegal di Place de la Republique mengejutkan," cicit Darmanin di Twitter, Selasa (24/11).

Ia menambahkan sedang mencari laporan menyeluruh tentang insiden tersebut. Tenda-tenda imigran di Place de la Republique muncul satu pekan setelah polisi membubarkan kamp imigran yang lebih besar di dekat stadion nasional Prancis.

Prancis bergabung dengan Italia dan Inggris dalam mengambil sikap yang lebih keras terhadap imigran. Sejak gelombang imigran yang dipicu konflik Suriah tahun 2011 masuk ke negara-negara Eropa.

Jajak pendapat menunjukkan pemilih Prancis cukup khawatir imigran. Isu tersebut memperkuat posisi pemimpin sayap kanan Marine Le Pen. Le Pen tampaknya akan kembali menjadi lawan utama Presiden Emmanuel Macron pada pemilihan 2022 mendatang. 

 
Berita Terpopuler