Surat Tetangga, Dukungan Non-Muslim AS untuk Muslim

Non-Muslim ada pula yang memberikan dukungan untuk Muslim Amerika Serikat

worldbulletin
Non-Muslim ada pula yang memberikan dukungan untuk Muslim Amerika Serikat. Muslim AS kampanye anti Islamofobia
Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, yang dinilai anti-Islam telah memicu kekhawatiran tak hanya Muslim, pada saat itu, tetapi juga non-Muslim. 

Baca Juga

Bahkan dukungan diberikan non-Muslim terhadap umat Islam. Dukungan untuk Muslim bahkan mulai mengalir sejak pelantikan Presiden Donald Trump. Sejumlah orang ramai-ramai mendatangi masjid untuk memberi dukungan. Dukungan juga dilakukan segelintir orang untuk per seorangan. 

Akun Twitter @LibyaLiberty mengunggah sebuah foto berisi pesan pendek dalam kartu. "Setelah pelantikan Trump, seorang tetangga meninggalkan surat ini di depan pintu paman saya di Cincinnati, Ohio," kata pemilik akun, Hend Army. Berikut petikan lengkap surat tersebut:  

"Dear tetangga, hari ini adalah awal baru untuk negara kita. Apa pun yang terjadi, tolong ketahui bahwa ada masih banyak orang yang akan berjuang untuk hak Anda melakukan ibadah, agar Anda melanjutkan hidup tanpa diskriminasi. Anda diterima di lingkungan kami dan jika Anda membutuhkan apa pun, tolong ketuk pintu kami." 

Hend Army mengatakan, inilah Amerika yang menerima mereka sebagai pengungsi politik. Amerika yang memberikan rumah baru dan menjaga harapan Muslim tetap hidup. Cicitannya itu sudah dibagikan oleh lebih dari 150 ribu akun dan disukai lebih dari 500 ribu lainnya di Twitter. 

Dilansir Bussiness-Standard, penerima surat yang diceritakan Hend Army adalah Abubakar Army. Pamannya itu sudah tinggal di Cincinnati selama hampir 40 tahun. Abubakar mengaku kaget dan terharu oleh surat itu. 

Selama ini, ia dan para tetangganya tidak sering berinteraksi jauh selain menyapa ala kadarnya tetangga. "Putri saya tidak tahu tempat lain, dan seperti Muslim Amerika lainnya, ia khawatir dengan retorika Trump saat berkampanye," kata Army.  

 
Berita Terpopuler