Wiku: Kasus Positif Covid-19 Pekan Ini Meningkat

Pada pekan ini, peningkatan kasus positif Covid-19 tercatat sebesar 3,2 persen.

BPIP
Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito.
Rep: Dessy Suciati Saputri Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Satgas Penanganan Covid-19 hari ini mengumumkan terjadi peningkatan kasus positif Covid-19 di tingkat nasional pada pekan ini dibandingkan pekan sebelumnya. Pada pekan ini, peningkatan kasus positif tercatat sebesar 3,2 persen.

“Ini adalah perkembangan ke arah yang kurang baik karena kasus positif mengalami peningkatan,” kata Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito saat konferensi pers, Selasa (10/11).

Ia mengatakan, penambahan kasus positif harus terus menurun setiap minggunya. Selain itu, penurunan kasus Covid pun diharapkan bukan merupakan hal yang semu. Sebab, tren penurunan kasus pada pekan lalu ternyata disebabkan oleh penurunan jumlah pemeriksaan.

“Hal ini menjadi pembelajaran bagi kita semua, terlepas dari adanya masa libur pemerintah pusat dan dari daerah harus tetap menggencarkan 3T, bagi masyarakat untuk melaksanakan protokol 3M,” jelasnya.

Baca Juga



Lebih lanjut, Wiku pun mengapresiasi sejumlah provinsi yang berhasil menekan angka kasus positifnya. Yakni Sumatera Barat, Kepulauan Riau, DIY, Papua Barat, dan Papua. Namun, sejumlah provinsi lainnya yang sebelumnya sempat mengalami kenaikan kasus tertinggi, kini kembali masuk dalam daftar lima besar kenaikan kasus.

Kelima daerah tersebut yakni Jawa Tengah yang naik 919 kasus, Jawa Barat naik 833 kasus, DKI Jakarta naik 410 kasus, Kalimantan Timur naik 207 kasus, dan Kalimantan Barat naik 199 kasus.

“Dimohon kepada kelima provinsi ini untuk jangan lengah. Kami melihat tren bahwa lima besar penambahan kasus positif mingguan tertinggi masih konsisten pada 10 provinsi pada pekan ini dan pekan sebelumnya. Tidak ada perubahan secara signifikan,” jelasnya.

Wiku pun meminta pemerintah daerah agar benar-benar meningkatkan kapasitas pemeriksaan Covid terutama bagi orang dengan riwayat perjalanan serta meningkatkan penelusuran kontak erat dengan masif.

Vaksin Covid-19 generasi pertama kemungkinan besar belum sempurna. - (Republika)

 
Berita Terpopuler