Pejabat Iran Tanggapi Kecaman Dunia Islam ke Macron

Kecaman dunia Islam ke Macron ditanggapi pejabat Iran.

AP/Mahmud Hossain Opu
Pejabat Iran Tanggapi Kecaman Dunia Islam ke Macron. Foto: Para pendukung partai-partai Islam meneriakkan slogan-slogan selama protes setelah salat Jumat di Dhaka, Bangladesh, Jumat, 30 Oktober 2020. Ribuan Muslim dan aktivis berbaris di jalan-jalan dan berunjuk rasa di seluruh ibu kota Bangladesh pada hari Jumat menentang dukungan presiden Prancis terhadap undang-undang sekuler yang menganggap karikatur Nabi Muhammad yang dilindungi oleh kebebasan berbicara
Rep: Andrian Saputra Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID,TEHERAN--- Komunitas Alquran Iran mengecam penerbitan kariktur Nabi Muhammad oleh majalah satir Charlie Hebdo dan dukungan Presiden Prancis Emmanuel Macron terhadap penerbitan karikatur itu dengan dalih kebebasan berekspresi. 

Baca Juga

Seperti dilansir Iqna.ir pada Jumat (6/11), pernyataan itu dirilis dalam program Al Quran yang berlangsung di Teheran yang diikuti tokoh-tokoh terkemuka Iran dan perwakilan negara-negara Muslim baik secara langsung maupun daring. 

Komentar Macron mendukung penerbitan karikatur Nabi Muhammad telah memantik protes dan kecaman dari dunia Muslim. Seruan untuk memboikot produk-produk Prancis berlangsung di sejumlah negara. 

Terpisah sekretaris Dewan Penjaga Iran, Ayatollah Ahmad Jannati menegaskan kecaman terhadap penghinaan pada Nabi Muhammad yang datang dari negara-negara Muslim adalah tanda persatuan Islam. Itu disampaikan Jannati dalam pertemuan dewan.

Ia mengatakan meski terdapat upaya dari pihak musuh untuk memicu perselisihan di antara dunia Muslim namun umat Islam tetap bersatu. Ia mencontohkan reaksi dunia Islam terhadap karikatur yang dibuat Charlie Hebdo serta komentar Emmanuel Macron merupakan tanda persatuan.

"Umat Islam semakin bersatu dari hari ke hari," katanya.

 
Berita Terpopuler