Hari Santri, Ridwan Kamil Gelar Upacara Pakai Sarung

Jabar merupakan provinsi dengan jumlah pesantren terbanyak di Indonesia.

Edi Yusuf/Republika
Hari Santri, Ridwan Kamil Gelar Upacara Pakai Sarung. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memimpin upacara Hari Santri Tingkat Provinsi Jawa Barat, di halaman Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (22/10). Hari Santri Nasional bertujuan meneladani semangat jihad para santri dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Di masa pandemi ini Hari Santri mengusung tema Santri Sehat Indonesia Kuat.
Rep: Arie Lukihardianti Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemprov Jawa Barat (Jabar) menggelar upacara peringatan Hari Santri di Halaman Gedung Sate, Kamis (22/10). Gubernur Jabar Ridwan Kamil menjadi pemimpin upacara tersebut.

Baca Juga

Berdasarkan pantauan Republika.co.id, suasana pesantren sangat terasa saat upacara bendera peringatan hari santri. Karena, Ridwan Kamil sebagai pemimpin upacara menggunakan sarung lengkap dengan kopiah seperti gaya santri berpakaian.

Selain itu, semua peserta upacara yang hadir pun menggunakan sarung dan baju koko. Hanya beberapa orang petugas pengibaran bendera saja, yang menggunakan celana panjang.

Tahun ini mengusung tema Santri Sehat Indonesia Kuat. Di tingkat Jabar, upacara peringatan Hari Santri di masa pandemi Covid-19 berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan sesuai Surat Edaran Gubernur Jabar No.0033/169/Yanbangsos tentang Hari Santri Nasional di Lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jabar dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. 

Dalam pidatonya, Ridwan Kamil membacakan sambutan Menteri Agama (Menag) RI Fachrul Razi. Mengawali pesannya, Menag mengatakan penetapan 22 Oktober sebagai Hari Santri merujuk tercetusnya "Resolusi Jihad" yang berisi fatwa kewajiban berjihad demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia. 

Puluhan santri yang mewakili sejumlah pesantren mengikuti peringatan Hari Santri Tingkat Provinsi Jawa Barat, di halaman Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (22/10). Hari Santri Nasional bertujuan meneladani semangat jihad para santri dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Di masa pandemi ini Hari Santri mengusung tema Santri Sehat Indonesia Kuat. - (Edi Yusuf/Republika)

"Resolusi Jihad ini kemudian melahirkan peristiwa heroik tanggal 10 November 1945 yang kita diperingati sebagai Hari Pahlawan," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil membacakan sambutan Menag Fachrul Razi. 

"Selain itu, santri dan pesantren juga telah memiliki Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren. Undang-undang ini memberikan afirmasi, rekognisi, dan fasilitasi terhadap pesantren dalam melaksanakan fungsi pendidikan, fungsi dakwah, dan fungsi pemberdayaan masyarakat," ujarnya. 

 

 

Agar undang-undang pesantren lebih implementatif, Kementerian Agama diberikan mandat mempersiapkan regulasi turunannya berupa peraturan presiden tentang pendanaan penyelenggaraan pesantren serta beberapa peraturan menteri agama. Hingga kini, kata dia, rancangan peraturan presiden dan rancangan peraturan menteri agama telah melalui tahap harmonisasi dan uji publik bersama kementerian/ lembaga dan ormas Islam. Di Jabar, Pemerintah Daerah Provinsi Jabar dan DPRD Jabar pun terus mematangkan Rancangan Peraturan Daerah terkait Pesantren. 

Terkait pandemi Covid-19, Menag menyatakan, pesantren merupakan entitas pendidikan yang juga rentan terhadap Covid-19. Beberapa pesantren memiliki keseharian dan pola komunikasi para santri yang terbiasa tidak berjarak antara satu dengan lainnya sebagai model komunikasi yang islami, unik dan khas. Hal ini rentan terhadap penularan virus. 

Meski begitu, beberapa pesantren yang berhasil melakukan upaya pencegahan, pengendalian, dan penanganan dampak pandemi Covid-19 menjadi bukti nyata bahwa pesantren memiliki kemampuan di tengah berbagai keterbatasan fasilitas yang dimiliki. 

Sejumlah santri menjadi petugas upacara pada peringatan Hari Santri Tingkat Provinsi Jawa Barat, di halaman Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (22/10). Hari Santri Nasional bertujuan meneladani semangat jihad para santri dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Di masa pandemi ini Hari Santri mengusung tema Santri Sehat Indonesia Kuat. - (Edi Yusuf/Republika)

"Modal utamanya adalah tradisi kedisiplinan yang selama ini diajarkan kepada para santri, keteladanan  dan sikap kehati-hatian kiai dan pimpinan pesantren karena mereka tetap akan mengutamakan keselamatan santrinya dibanding lainnya," kata Emil membacakan sambutan Menag. 

"Kita semua berikhtiar agar pandemi segera berlalu. Keluarga besar pesantren, santri, masyarakat Indonesia, dan warga dunia bisa melewati pandemi ini dengan baik. Terimakasih kepada seluruh santri Indonesia atas peran dan kontribusinya kepada umat, bangsa, dan negara. Selamat Hari Santri," katanya. 

Jabar merupakan provinsi dengan jumlah pesantren terbanyak di Indonesia. Berdasarkan catatan resmi Pangkalan Data Pondok Pesantren Kementerian Agama, Jabar memiliki 8.343 pesantren dengan 147.467 santri mukim dan 306.687 santri tidak mukim. 

Santri dan pondok pesantren secara umum pun menjadi perhatian Jabar di bawah kepemimpinan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum sesuai visi "Jabar Juara Lahir dan Batin". Beberapa program unggulan di bidang agama antara lain Satu Desa Satu Hafidz (Sadesha), One Pesantren One Product (OPOP), Magrib Mengaji, Subuh Berjamaah, hingga English for Ulama.

 

 

 
Berita Terpopuler