Awal Mula Munculnya Kerajaan Ottoman

Kerajaan Ottoman muncul sekitar tahun 1300.

Arts.wallpapers.com
Awal Mula Munculnya Kerajaan Ottoman. Ilustrasi suasana di Kerajaan Ottoman.
Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kerajaan Ottoman muncul sekitar tahun 1300 di barat laut Anatolia ke bagian timur dari ibu kota Byzantine, Konstantinopel. Pada saat itu, Ottoman hanyalah salah satu dari sekian banyak kerajaan kecil yang bermunculan di Anatolia dalam dua dekade terakhir pada abad ke-13 di teritorial yang sebelumnya menjadi bagian Kerajaan Byzantine.

Baca Juga

Colin Imber dalam bukunya Kerajaan Ottoman: Struktur Kekuasaan Sebuah Kerajaan Islam Terkuat dalam Sejarah mengatakan para penguasa dari teritorial ini dan para pengikutnya adalah Muslim Turki. Keberadaan mereka di Anatolia menunjukkan tidak hanya sebuah perubahan kedaulatan, tetapi juga perubahan dalam etnis dan agama.

Jika pada abad ke-11 Yunani dan Kristen menjadi yang utama, pada 1300, Turki dan Muslim menduduki posisi tersebut. Asal dari perubahan ini terjadi pada abad ke-11.

Pada pertengahan abad tersebut, sebuah konfederasi suku-suku Turki dari Transoxania menundukkan Iran dan pada tahun 1055 menduduki Baghdad, kemudian menjadikannya ibu kota dinasti Seljuk yang Agung. Konsekuensi dari peristiwa-peristiwa ini tidak hanya memunculkan pemegang kekuasaan baru di Baghdad, tetapi juga kedatangan orang-orang Turki lainnya dari Asia Tengah.

Mereka mengubah keseimbangan etnis Timur Tengah. Banyak dari para pendatang Turki ini kemudian tinggal dan mengontrol Anatolia. 

Sebuah waktu yang tepat untuk menandai permulaan fenomena ini adalah tahun 1071. Pada tahun ini, sultan Seljuk yang Agung mengalahkan Kaisar Byzantine di Manzikert di sebelah timur Anatolia. Pada dekade-dekade berikutnya, ia mendirikan kekuasaan cabang dinasti Seljuk. Area kedaulatan Byzantine menyempit hingga wilayah di bagian barat Anatolia antara laut Aegea dan dataran tinggi tengah.

 

 

Jatuhnya pertahanan Byzantine dan munculnya dinasti Muslim tidak diragukan telah mendorong imigrasi bangsa Turki. Demikian juga dengan geografisnya. Tampak bangsa Turki yang bermigrasi dari Transoxania ke Timur Tengah pada dasarnya menjalankan hidup seminomaden dengan menggembala ternak.

Anatolia kemudian merasa sangat nyaman dengan cara hidup seperti ini. Tanah pantai Mediterania dan daratan di bagian utara Syria memberi mereka iklim dingin yang hangat.

Sementara itu, di musim panas mereka dan binatang ternak mereka dapat mengikuti mundurnya garis salju ke dataran tinggi padang rumput di Pegunungan Taurus dan dataran tinggi Anatolia.

Banyak dari mereka yang kemudian meninggalkan kehidupan menggembala ternak dan bermukim di pedesaan. Bangsa Turki tidak diragukan lagi telah menciptakan sebuah elemen penting dalam kerajaan Seljuk Anatolia.

Suasana masyarakat dalam dinasti Ottoman. - (wikipedia)

Namun, mereka tidak membentuk kelas penguasa. Bahasa pemerintahan pada abad ke-12 dan ke-13 adalah bahasa Persia.

Ada perbedaaan tajam antara kelompok elite yang berbicara Persia di perkotaan dan yang berbahasa Turki di daerah pedalaman. Peristiwa-peristiwa di abad ke-13-lah yang meningkatkan status politik para pembicara bahasa Turki di Anatolia.

Peristiwa yang sama juga membawa pemisahan di Anatolia dan Semenanjung Balkan. Hal ini memungkinkan berdirinya kerajaan yang menjadi Kerajaan Ottoman dan mendukung perkembangannya secara cepat.

 

 

 
Berita Terpopuler