Penemuan Ilmuwan Muslim yang Diklaim Barat (2)

Konsep ilmuwan Muslim ratusan tahun lebih maju dibandingkan ilmuwan Barat.

Foto : MgRol_93
Penemuan Ilmuwan Muslim yang Diklaim Barat (2). Ilustrasi Ilmuwan Muslim
Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Dosen FAI UMSU dan Kepala OIF UMSU Arwin Juli Rakhmadi Butar Butar

Baca Juga

JAKARTA -- Pada bagian ini akan dikemukakan 14 penemuan dan atau konsep ilmuwan Muslim yang dikaitkan (diklaim) dengan sarjana-sarjana Barat, yang merupakan lanjutan dari tulisan sebelumnya.

Sebelas, Dalam kedokteran modern dikenal istilah "Kocher" dan “walcher”. Kocher adalah instrumen bedah berbentuk gunting, bergerigi, dan tajam, yang berfungsi untuk menjepit jaringan tubuh maupun pembuluh darah, untuk menghentikan pendarahan dan fungsi-fungsi lainnya. Sedangkan Walcher adalah menyederhanakan pekerjaan yang sulit.

Faktanya, ahli bedah Islam terkemuka asal Spanyol bernama Abu al-Qasim az-Zahrawi dalam bukunya “Kitab al-Tashrif” telah menjelaskan teknik klinis modern untuk merawat bahu yang terkilir (sekarang disebut metode Kocher) dan menyederhanakan pekerjaan yang sulit (sekarang disebut posisi Walcher).

Lebih lanjut Az-Zahrawi digambarkan oleh Pietro Argallata (w. 1423 M) tanpa diragukan lagi sebagai kepala semua ahli bedah. Sedangkan Jacques Delechamps (w. 1588 M), ahli bedah asal Prancis, menggunakan teks “at-Tashrif”, lalu mengukuhkan prestise az-Zahrawi sepanjang abad pertengahan dan hingga era Renaissance.

Dua belas, John Wallis (w. 1703 M) dalam penelitiannya menggunakan konstruksi geometris khusus tentang salah satu postulat Euclid, selanjutnya lagi teknik ini digunakan oleh Saccheri (w. 1733 M), Faktanya, Nashiruddin ath-Thusi (w./) telah mengembangkan konstruksi geometris khusus sehubungan dengan postulat kelima Euclid. Sayangnya, dua ilmuwan Barat ini sama sekali tidak memberikan kredit kepada Al-Thusi.

Tiga belas, Michael Servetus (w. 1553 M) dan kemudian William Harvey dikreditkan dengan penemuan sirkulasi darah. Faktanya, 300 tahun sebelumnya, seorang dokter Muslim abad ke-13 M asal Suriah bernama Ibn Nafis telah menggambarkan proses sirkulasi darah. Informasi ini di antaranya dapat disimak dalam artikel yang ditulis oleh Max Meyerhof.

Empat belas, Paracelsus, ahli kimia asal Swiss, diklaim sebagai pionir penggunaan zat kimia dan mineral dalam kedokteran. Dia sering pula dianggap sebagai bapak toksikologi. Faktanya, ahli kimia asal Persia bernama Zakariya ar-Razi telah memiliki konsep tentang hal itu. Ar-Razi menyatakan bahwa karakteristik belerang, garam dan merkuri ditemukan di hampir semua hal.

Lima belas, Astronom Jeremiah Horrocks (w. 1641 M) dianggap sebagai orang pertama meneliti dan mengamati transit Venus. Faktanya, Ibn Sina telah mengamati transit Venus pada 24 Mei 1033 M. Ini di antaranya diungkap dalam majalah “Sky and Telescope” Amerika yang menyatakan bahwa astronom Barat pada tahun 1761 M bukan yang pertama melihat transit Venus.

Ilmuwan terkenal Ibn Sina adalah orang lebih dulu melihat Venus sebagai tempat di permukaan matahari. Sehingga diduga Ibn Sina sebenarnya telah menyaksikan transit Venus pada Mei 1032 M. Meskipun para ahli sebelumnya berpikir bahwa transit Venus tidak akan terlihat di mana Ibn Sina tinggal. Namun diduga Ibn Sina mungkin telah melihat peristiwa transit Venus itu dari dua kota di Iran yaitu Isfahan (tempat Ibn Sina tinggal) atau di Hamadan (dimana dia meninggal dunia).

Enam belas, Kepler diasosiasikan sebagai penemu konsepsi pasang surut air laut, yang dihasilkan oleh tarikan gravitasi yang disebut gaya pasang surut. Faktanya, seperti dikemukakan Phillip K. Hitti, ini pertama kali dijelaskan oleh astronom Muslim bernama Abu Ma’syar al Balkhi.

 

 

Tujuh belas, Pada abad ke-18 M, John Wilson menyatakan sebuah teorema yang belakangan dikenal dengan “Teorema Wilson”. Teorema Wilson adalah sebuah teori yang menggambarkan sifat dari bilangan prima. Selanjutnya tahun 1770 M, Edward Warning juga mempopulerkan teorema ini. Faktanya, Ibn al-Haitsam telah memecahkan masalah yang disebut kongruensi, atau yang kini disebut Teorema Wilson tersebut.

Delapan belas, Galileo menolak pandangan Aristoteles bahwa kecepatan benda sebanding dengan beratnya. Faktanya, Galileo telah mempelajari teori-teori Ibn Bajah lalu menolak pandangan Aristoteles. Ibn Bajah (w. 1138 M) menemukan hukum gerak yaitu kecepatan benda yang bergerak sama dengan kekuatan gerak. Dia juga mendalilkan bahwa gaya yang menjaga planet-planet dalam orbitnya adalah sama yang membuat sebuah apel jatuh ke tanah.

Dalam fisika, hukum gerak Ibn Bajah setara dengan prinsip bahwa gerak seragam menyiratkan tidak adanya tindakan oleh suatu kekuatan. Prinsip ini nantinya akan membentuk dasar mekanika modern dan selanjutnya memiliki pengaruh pada mekanika klasik fisikawan seperti Galileo. Definisi kecepatan Ibn Bajah juga setara dengan definisi kecepatan Galileo.

Sembilan belas, Teknik penanganan fraktur pada tulang metacarpal di ibu jari dikenal sebagai “Fraktur Bennett”, dinamai menurut nama orang yang menemukannya pada tahun 1882 M. Faktanya, Ibn Sina, 900 tahun sebelum Bennet, telah membahas bagaimana menangani fraktur pada tulang metacarpal di ibu jari, yang buku-buku modern menggambarkan sebagai “Fraktur Bennett”. Fraktur Bennett adalah fraktur dasar tulang metacarpal pertama yang meluas ke sendi carpometacarpal (CMC).

Dua puluh, Dokter abad ke-19 M, Paul Ehrlich, memulai terapi obat sehingga mikroba dapat dibunuh dengan obat-obatan tertentu. Faktanya, adalah Zakariya Ar-Razi dokter pertama yang mengungkap hal itu yaitu dengan menjadikan senyawa merkuri sebagai antiseptik. Demikian pula beberapa dokter Muslim menggunakan belerang untuk menghilangkan tungau kudis.

Dua puluh satu, Tahun 1845 M, CW Long menggunakan anestesi inhalasi selama operasi. Faktanya, adalah dokter Muslim asal Spanyol az-Zahrawi dan Ibn Zuhr telah menggunakan spons yang diisi dengan narkotika pada mulut pasien sebelum operasi. Obat anestesi inhalasi sendiri di antaranya digunakan untuk membantu pembedahan.

Dua puluh dua, Di era modern, Bapak bedah modern yang dikenal adalah ahli bedah Prancis bernama Ambroise Pare (w. 1590 M) yang menggunakan minyak mendidih untuk menghentikan aliran darah pada luka. Faktanya, Az-Zahrawi telah menggunakan catgut untuk menjahit. Dia juga menggunakan kapas dan lilin untuk menutup luka. Dalam bukunya yang monumental tentang teknik bedah, “Kitab at-Tashrif”, telah dijelaskan secara gamblang. Dua ratus diagram berbagai instrumen bedah juga diberikan dalam buku ini.

Dua puluh tiga, Seorang sarjana Jerman menerbitkan sebuah buku berjudul “Pharmacopeia” pada tahun 1542 M. Menurut “World book of Encyclopedia”, farmakologi dimulai pada tahun 1900 M sebagai cabang kimia yang menganalisis tanaman, pohon, dan akarnya. Faktanya, seperti dikemukakan Phillip K. Hitti, bahwa buku farmakologi bukanlah ditulis sarjana Yunani atau Eropa pertama kali, tetapi umat Islam pada abad pertengahan. Para dokter, ahli kimia, dan apoteker Muslim menemukan ratusan obat herbal baru.

Dua puluh empat, Ahli matematika terkemuka Skotlandia, John Playfair (w. 1819 M) menerbitkan edisi Euclid dimana ia memberikan padanan yang setara dengan postulat paralel yang sekarang disebut aksioma ‘Playfair’. Faktanya, hal itu telah dikemukakan oleh Ibn al-Haitsam beberapa abad silam. Aksioma Playfair adalah aksioma yang dapat digunakan sebagai ganti dalil Euclid kelima.

Sumber: Majalah SM Edisi 3 Tahun 2020

https://www.suaramuhammadiyah.id/2020/10/13/penemuan-ilmuwan-muslim-yang-diklaim-barat-2/

 

 

 
Berita Terpopuler