7 Hal yang Dapat Membantu Pemulihan Covid-19

Tubuh membutuhkan waktu untuk pulih dari Covid-19.

Antara/Zabur Karuru
Wisuda penyintas Covid-19 di halaman Rumah Sakit Lapangan Surabaya, Jawa Timur, Selasa (28/7/2020). Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menunjang penyembuhan pasien Covid-19.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasien Covid-19 membutuhkan waktu yang berbeda untuk bisa kembali sehat. Perbedaan ini bisa dipengaruhi oleh beragam faktor, salah satunya tingkat keparahan gejala.

Seperti dilansir WebMD, pasien Covid-19 bergejala ringan biasanya membutuhkan waktu sekitar dua pekan untuk pulih dari Covid-19. Sedangkan pasien bergejala berat atau kritis bisa membutuhkan waktu hingga enam pekan untuk sembuh.

Ahli penyakit pernapasan dari UNSW Medicine Profesor Christine Jenkins mengatakan, pasien bisa melakukan tujuh hal untuk menunjang proses pemulihan. Berikut ini adalah ketujuh hal tersebut, seperti dilansir Health24.

1. Istirahat
Penting bagi pasien untuk mengoptimalkan istirahat selama masa pemulihan. Pasien yang tidak dirawat di rumah sakit dan menjalani proses pemulihan di rumah bisa menyiapkan tempat tidur senyaman mungkin.

Pasien bisa bersantai di tempat tidur tersebut sambil menonton acara televisi yang disukai. Jangan beraktivitas berlebihan dan upayakan tidur lebih banyak. Jangan tidur terlalu larut atau bangun terlalu pagi.

Selain mengistirahatkan fisik, berikan pula istirahat bagi mental. Bersikaplah yang baik kepada diri sendiri.

2. Jaga hidrasi
Seperti penyakit lain, pasien Covid-19 juga bisa mengalami dehidrasi dengan cepat. Atur jadwal minum sehingga tubuh tetap terhidrasi dengan baik. Hindari asupan kafein dan alkohol karena kedua hal ini dapat memicu dehidrasi.

3. Makan sehat
Asupan makan yang baik dapat membantu mempercepat proses pemulihan, sekaligus membErikan perasaan nyaman. Makanan seperti sup misalnya, tak hanya membantu merehidrasi tubuh, mudah dicerna, tetapi juga kaya akan nutrisi. Sup ayam juga dapat membantu meredakan inflamasi.

Pasien juga dianjurkan mengonsumsi makanan kaya akan vitamin C dan zat gizi lain. Beberapa di antaranya bawang putih, jahe, sayuran berdaun hijau, yoghurt, dan pisang.

Usahakan makanan yang dikonsumsi tidak memiliki rasa yang kuat, untuk menghindari mual. Beberapa makanan yang perlu dihindari adalah produk turunan susu dan makanan berminyak. Bila memiliki tenggorokan yang sensitif, hindari pula makanan dengan tekstur kasar.

4. Komunikasi dengan dokter
Penting untuk mematuhi berbagai anjuran yang diberikan dokter. Bila tidak menjalani proses pemulihan di rumah sakit, upayakan untuk memberikan informasi tentang perkembangan kondisi diri kepada dokter.

Baca Juga

Dengan begitu, dokter bisa mengenali ada atau tidaknya tanda perburukan dan kemungkinan butuh perawatan rumah sakit. Komunikasi ini bisa dilakukan dengan berbagai media komunikasi digital, seperti chat hingga surel.

5. Bila pernah dibantu ventilator
Penting bagi pasien yang pernah mendapatkan bantuan ventilator untuk mendapatkan rehabilitasi pernapasan. Beberapa hal yang dilakukan dalam rehabilitasi pernapasan ini adalah latihan bernapas dan olahraga yang terbatas.

Rehabilitasi diperlukan karena ventilator dapat menyebabkan kehilangan banyak massa otot. Kondisi ini dapat menghambat pernapasan. Rehabilitasi ini sebaiknya dilakukan segera setelah pasien diperbolehkan pulang dari rumah sakit.

Pasien yang pernah dan tidak pernah mendapatkan ventilator juga tetap perlu menjauhi kebiasaan merokok. Merokok dan paparan asap rokok dapat memperpanjang masa pemulihan secara drastis.

6. Perhatikan kesehatan mental
Jatuh sakit dapat membuat pasien merasa stres. Penting bagi pasien utnuk tidak menyalahkan diri sendiri ketika terdiagnosis Covid-19 dan segera cari dukungan dari orang-orang terdekat, tentu dengan tetap menekankan protokol kesehatan.

Fokuskan diri pada hal-hal yang bisa merelaksasi tubuh, seperti melakukan peregangan, meditasi, membaca, dan hal lain. Kondisi kesehatan mental yang baik dapat membantu mempercepat proses pemulihan.

REPUBLIKA.CO.ID,

7. Olahraga, nanti dulu!

Kembali berolahraga setelah pulih dari Covid-19 memiliki tantangan tersendiri. Salah satu alasannya, virus penyebab Covid-19, yaitu SARS-CoV-2, memiliki kecenderungan lebih besar untuk menyerang jantung dibandingkan infeksi virus lain, meski dalam kasus Covid-19 bergejala ringan.

Pasien Covid-19 yang sudah pulih disarankan untuk memberi jeda kepada diri sendiri sebelum mulai kembali berolahraga. Berikut ini adalah rekomendasi dari dokter spesialis kedokteran olahraga Dr Etti Barksky.

1. Pasien asimtomatik atau tanpa gejala: Tunggu dua pekan sebelum kembali berolahraga.
2. Pasien gejala ringan: Tunggu sampai semua gejala hilang, kemudian istirahat dua pekan. Setelah itu, baru bisa kembali berolahraga.
3. Pasien gejala berat atau dirawat di rumah sakit tanpa masalah jantung: Tunggu sampai semua gejala hilang, istirahat selama dua pekan, lalu lakukan evaluasi dengan dokter sebelum mulai berolahraga.
4. Pasien gejala berat atau dirawat di rumah sakit dengan masalah jantung: setelah menjalani istarahat selama dua pekan dan lakukan evaluasi dengan dokter. Pasien boleh berolahraga kembali bila mendapatkan izin dari dokter.

 
Berita Terpopuler