Penjelasan BIN Ikut Terlibat dalam Penanganan Covid-19

BIN melihat semakin meluasnya penyebaran Covid-19 di Tanah Air.

www.freepik.com
virus corona (ilustrasi).
Rep: Fauziah Mursid Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Intelijen Negara (BIN) menjelaskan pertanyaan berbagai pihak mengenai keikutsertaan BIN dalam penanganan Covid-19 di Tanah Air, salah satunya melalui operasi Medical Intelligence di berbagai daerah. Deputi VII Badan Intelijen Negara Bidang Komunikasi dan Informasi Wawan Hari Purwanto menjelaskan, ini karena BIN melihat semakin meluasnya penyebaran Covid-19 di Tanah Air.

"Menyikapi semakin meluasnya sebaran pandemi Covid-19, BIN sebagai alat Negara terpanggil untuk ambil bagian dalam pendeteksian penyebaran pandemi Covid-19 yang saat ini sedang mewabah di Indonesia dengan menggelar operasi Medical Intelligence di berbagai daerah," ujar Wawan dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (29/9).

Ia mengatakan, langkah itu juga sejalan dengan tugas BIN sebagaimana ketentuan Undang-undang. Dalam UU 17 Tahun 2011 tentang Intelijen Negara disebutkan BIN sebagai alat negara  menyelenggarakan fungsi intelijen dalam negeri dan luar negeri, meliputi penyelidikan, pengamanan dan penggalangan.

Fungsi penyelidikan, kata dia, tujuannya adalah mendeteksi, mengidentifikasi, menilai, menganalisis, menafsirkan, dan menyajikan Intelijen dalam rangka memberikan peringatan dini dan mengantisipasi berbagai kemungkinan yang mengancam keselamatan bangsa dan negara.

"BIN memang punya mandat, wewenang dan tanggung jawab untuk ikut serta dalam penanganan Covid-19 karena dampak dari Covid-19 yang berpotensi mengancam keselamatan  bangsa dan negara serta kepentingan dan keamanan nasional," katanya.

Ia mengatakan, kegiatan yang dilakukan BIN juga bagian mendukung dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas Satgas Penanggulangan Covid-19, yang saat ini berjuang di garda terdepan penanganan Covid-19 di Indonesia.

Selain itu, dalam pelaksanaan operasi Medical Intelligence BIN bekerja sama dengan lembaga-lembaga kredibel dari dalam maupun luar negeri, seperti Lembaga Biomolekuler Eijkman, ITB, UNAIR dan UGM untuk pengendalian kualitas dan pengembangan kapasitas deteksi Covid-19.

"Untuk menjamin akurasi hasil tes, Laboratorium BIN dalam melakukan uji specimen menggunakan dua jenis mesin real time PCR canggih jenis Qiagen dari Jerman dan Thermo Scientific PCR dari Amerika Serikat," ungkapnya.

Ia menyebutkan saat ini kegiatan operasi Medical Intelligence BIN telah dilaksanakan di beberapa daerah antara lain di Surabaya, Karawang, Jakarta Barat, Depok, Bogor, Bandung, Sidoarjo, Bekasi dan Tangerang. Ia memastikan, kegiatan tersebut akan terus dijalankan sampai pandemi Covid-19 benar-benar dapat dikendalikan.



Baca Juga

 
Berita Terpopuler