Tiga Desa di Aceh Barat Diduga Jadi Klaster Covid-19

Tiga warga di tiga desa Aceh Barat positif virus Covid-19

Antara/Irwansyah Putra
Warga memakai masker saat menghadiri acara pernikahan di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Aceh, Jumat (21/8/2020). Kementerian Agama Aceh kembali memberikan pelayanan kepada calon pasangan pengantin untuk melaksanakan prosesi pernikahan di luar KUA dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan sebagai upaya mencegah penyebaran COVID-19.
Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, ACEH BARAT -- Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Barat Syarifah Junaidah menegaskan tiga desa di daerah tersebut saat ini diduga menjadi klaster penyebaran pandemi Covid-19.

Baca Juga

Ketiga desa tersebut masing-masing Desa Ujong Baroh, Desa Lapang, serta Desa Padang Seurahet, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat.

"Jadi, hanya tiga desa ini saja yang jadi klaster, kita berharap tidak ada lagi desa lain di Aceh Barat yang menjadi klaster baru penyebaran virus corona di Aceh Barat," kata dia di Meulaboh, Rabu (26/8).

Ia juga menjelaskan dugaan klaster baru penyebaran Covid-19 tersebut diketahui setelah tiga warga di tiga desa tersebut ditemukan positif terinfeksi virus corona jenis baru itu. Sebanyak dua di antara tiga warga tersebut kini masih menjalani perawatan medis di sebuah rumah sakit di Banda Aceh, Ibu Kota Provinsi Aceh, sedangkan satu pasien sudah meninggal dunia pada pekan lalu dan dimakamkan di sebuah desa di Kabupaten Nagan Raya.

Syarifah Junaidah menegaskan Desa Gunong Kleng, Kecamatan Meureubo saat ini belum termasuk dalam desa yang klaster baru pandemi Covid-19, meski pada Juli 2020 terdapat empat pendatang asal Kota Jakarta yang diketahui terinfeksi Covid-19.

 
Berita Terpopuler