Diduga Depresi, Seorang Ibu Tega Tenggelamkan Bayinya

Ibu dari anak tersebut sudah dibawa ke Rumah Sakit Khusus Duren Sawit

Sudin Sosial Jakbar
Petugas Suku Dinas Sosial Jakarta Barat yang menyelamatkan bayi dari upaya ibunya yang ingin menenggelamkannya
Rep: Akhmad Nursyeha Red: Bilal Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang wanita berinisial Y (45) dievakuasi oleh petugas P3S Sudin Sosial Jakarta Barat karena diduga depresi dan melakukan penyiksaan terhadap anaknya dengan menenggelamkannya ke kolam renang. Wanita yang tinggal di Apartemen Green Park View, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat itu diduga hendak menganiaya anaknya berinisial J yang masih berusia lima bulan.

Kejadian tersebut diunggah dalam sebuah postingan Instagram milik Sudin Sosial Jakarta Barat Rabu (19/8) kemarin. Kasudin Sosial Jakarta Barat Mursidin mengatakan evakuasi itu berlangsung Rabu (19/8) sore WIB, dan pihaknya mendapatkan laporan dari Lurah Duri Kosambi terkait adanya dugaan seorang ibu yang menganiaya bayi berusia lima bulan dengan menenggelamkannya ke dalam kolam renang.

"Jadi awalnya warga sekitar apartemen lapor ke pengelola. Kemudian pengelola lapor ke lurah dan lurah meminta kami evakuasi," ujar Mursidin dikonfirmasi Kamis (20/8).

Mursidin mengatakan, ibu dari anak tersebut sudah dibawa ke Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Duren Sawit, Jakarta Timur untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Sementara bayinya sudah dievakuasi ke Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 1 Kedoya.

Berdasarkan keterangan kepolisian, kata Antonius, saat itu, Y tengah berselisih dengan pihak keamanan apartemen lantaran ingin menganiaya anaknya J. Sebab, sejak di kolam renang, Y melakukan penyiksaan kepada bayi J dengan cara melepas pelampung dan membiarkannya tenggelam di dalam kolam renang.

Tak lama kemudian, ibunya kembali menggendong J dan lagi-lagi menceburkan anaknya. Pihak keamanan apartemen sempat meminta kepada Y agar tidak melakukan hal tersebut, namun dihiraukan oleh ibunya.

"Dari keterangan saksi sempat kejang sang anak. Ya kondisi sedikit membiru, saksi lain ada yang bikin video, tapi saksi saksi tidak ada yang langsung ambil bayi J, hanya teriak saja," ujar Kanit Reskrim Polsek Cengkareng, AKP Antonius dikonfirmasi Kamis (20/8) pagi WIB.

Antonius menambahkan, dari keterangan saksi di lokasi kejadian, Y memiliki hubungan spesial dengan Warga Negara Asing (WNA) asal Nigeria. Kemudian, kata dia, Y juga sering berhubungan badan dengan WNA lain hingga hamil.

Diduga hal tersebut yang menyebabkan Y depresi lantaran semua lelaki WNA yang sudah menidurinya tidak mau bertanggung jawab. "Dia diketahui kurang baik kondisi kejiwaannya, sehingga dengan terjadinya insiden itu warga sekitar sudah paham," kata dia.

Pada kejadiaan itu, kata Antonius, warga sekitar yang melihat peristiwa itu langsung melapor ke Polsek Cengkareng dan Dinas Sosial untuk segera membawa Y dan menyelamatkan bayi J. Sebab, warga takut J tewas ditangan ibunya yang memiliki gangguan kejiwaan.

"Setelah kami periksa unit kamar milik Y, keadaannya tidak layak huni, unit tanpa listrik dan tidak ada air," kata Antonius.

 
Berita Terpopuler