Ekspor Logam Mulia Melonjak Sepanjang Juli 2020

Negara tujuan ekspor logam mulia terbesar yakni ke Swiss, Singapura, dan Jepang.

Antara/Iggoy el Fitra
Petugas menunjukkan emas batangan, di galeri 24 penjualan Logam Mulia, di Padang, Sumatera Barat, Jumat (21/2/2020).
Rep: Dedy Darmawan Nasution Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan total nilai ekspor Indonesia sepanjang Juli 2020 mengalami peningkatan 14,33 persen menjadi 13,73 miliar dolar AS dari bulan sebelumnya yang mencapai 12,01 miliar dolar AS.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, peningkatan terbesar ekspor terjadi di sektor nonmigas. Komoditas yang mengalami lonjakan yakni logam mulia, perhiasan, atau permata sebesar 79,79 persen atau senilai 452,7 juta dolar AS.

Adapun untuk negara tujuan ekspor logam mulia terbesar yakni ke Swiss, Singapura dan Jepang.

"Berdasarkan komoditas HS 2 digit, ekspor nonmigas yang meningkat paling besar adalah logam mulia, perhiasan dan permata," kata Suhariyanto konferensi pers, Selasa (18/8).

Seiring melonjaknya ekspor logam mulia, Suhariyanto mengatakan, harga emas sudah mengalami kenaikan tertinggi dalam beberapa bulan terakhir. Dibandingkan periode sama tahun lalu, harga emas saat ini sudah mengalami lonjakan.

"Kenaikan harga emas sudah sangat tinggi sekali dibandingkan 2019," ujarnya.

Baca Juga

 
Berita Terpopuler