Penjualan Hewan Qurban di Yogyakarta Turun 30 Persen

Daya beli masyarakat akan hewan qurban menurun.

ANTARA/RAISAN AL FARISI
Penjualan Hewan Qurban di Yogyakarta Turun 30 Persen
Rep: Silvy Dian Setiawan Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Penjualan hewan kurban di tengah pandemi Covid-19 menurun, salah satunya di Pasar Hewan Siyono Harjo, Gunung Kidul. Bahkan, penurunan penjualan hewan ini mencapai 30 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Baca Juga

Asisten Perekonomian Setda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Trisaktiyana mengatakan, daya beli masyarakat saat ini memang menurun. Namun, harga hewan khususnya sapi masih relatif terjaga dan tidak terjadi fluktuasi yang tajam.

"Terjadi penurunan penjualan ternak sebesar 20-30 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya," kata Trisaktiyana, Jumat (24/7).

Ia menyebut, hewan yang masuk ke pasar tersebut tidak hanya berasal dari DIY. Namun juga ada yang didistribusikan dari daerah tetangga seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Pertimbangan sebelum berqurban. - (Republika)

Selain memantau ketersediaan dan penjualan hewan qurban di Gunung Kidul, ia juga memantau ketersediaan hewan qurban di Kota Yogyakarta dan Bantul. Menurutnya, ketersediaan hewan qurban pada Idul Adha 1441 Hijriyah mencukupi.

"Insya Allah bisa tercukupi, untuk kesehatan dipastikan memenuhi syarat," ujarnya.

Ia pu mengimbau kepada seluruh pihak terkait untuk bersinergi dalam mematuhi protokol kesehatan selama proses penjualan dan penyembelihan hewan kurban. Sehingga, potensi penyebaran Covid-19 selama proses tersebut dilakukan dapat diminimalisasi.

"Tahun kemarin kita belum mengenal Covid-19, kita berharap ada edukasi yang cukup untuk masyarakat.Sehingga protokol kesehatan tetap harus dijalankan dan dipatuhi," ujarnya.

 

 
Berita Terpopuler