Pengeroyokan Anggota Polisi di Jakbar, 11 WNA Ditangkap

Keributan terjadi akibat salah informasi terhadap WNA asal Nigeria.

Wikipedia
Police line. Sebanyak 11 WNA Nigeria ditangkap Polres Metro Jakarta Barat karena terlibat keributan.
Rep: Flori Sidebang Red: Indira Rezkisari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya bersama Polres Metro Jakarta Barat dan Polsek Cengkareng mengamankan 11 warga negara asing (WNA) asal Nigeria. Mereka diduga terlibat dalam aksi pengeroyokan sejumlah anggota unit Cyber Crime Polda Metro Jaya yang terjadi di Cengkareng, Jakarta Barat.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, membenarkan informasi penangkapan 11 WNA tersebut. Yusri menyebut, awalnya kepolisian mengamankan sembilan orang WNA. Kemudian, setelah diselidiki lebih lanjut, terdapat dua orang lainnya yang juga terlibat.

"Awalnya diamankan sembilan orang warga negara Nigeria yang diamankan, semalam ada penambahan dua WNA jadi totalnya ada 11," kata Yusri saat dikonfirmasi, Ahad (28/6).

Yusri menuturkan, 11 WNA itu kini sedang menjalani pemeriksaan intensif di Mapolda Metro Jaya. Selain itu, sambung dia, kepolisian juga akan berkoordinasi dengan pihak imigrasi untuk proses selanjutnya.

"Selanjutnya kita juga berkoordinasi dengan pihak imigrasi, personel imigrasi juga datang ke TKP (tempat kejadian perkara) untuk dideteksi dan ditangani pihak Imigrasi," ungkap Yusri.

Meski demikian, Yusri belum merinci terkait identitas 11 WNA tersebut. Termasuk peran masing-masing saat melakukan aksi pengeroyokan.

Sementara itu, dikonfirmasi terpisah, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, Kompol Teuku Arsya mengungkapkan, empat anggota polisi menjadi korban pengeroyokan puluhan WNA, Sabtu (27/6). Peristiwa itu terjadi di Apartemen Green Park View Tower F, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat.

Menurut Arsya, penyebab keributan itu lantaran terjadi kesalahpahaman informasi terhadap para WNA asal Nigeria.

"Keributan diperkirakan karena salah paham informasi ada razia orang asing dari pihak imigrasi, sehingga dari kelompok warga Nigeria melakukan pengadangan, perlawanan dan pengeroyokan terhadap anggota Polri," papar Arsya.

Dia menjelaskan, peristiwa itu bermula saat 15 anggota tim siber Polda Metro Jaya datang ke apartemen tersebut. Arsya mengungkapkan, kedatangan anggota polisi itu untuk melakukan pengembangan penangkapan seorang pelaku penipuan daring bernama Sima Gabriel.

Saat itu, sambung dia, salah satu WN Nigeria berteriak dan mengira kedatangan polisi untuk melakukan razia terhadap WNA. Sontak puluhan WN Nigeria lainnya berdatangan dan melakukan pengeroyokan.

"Tidak lama kemudian sekelompok warga Nigeria langsung tiba-tiba melawan pihak kepolisian dan mengeroyok empat orang personil anggota siber Polda Metro Jaya," papar Arsya.

Baca Juga

 
Berita Terpopuler