Pandemi, Masa yang Tepat Kembangkan Layanan Wisata Medis

Masyarakat akan banyak yang membutuhkan wisata medis usai pandemi Covid-19.

Republika/Prayogi
Konsultasi kesehatan daring (Ilustrasi). Pandemi Covid-19 menciptakan peluang bagi layanan konsultasi medis secara daring.
Rep: Farah Noersativa Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Ketua Asosiasi Wisata Medis Indonesia Dr dr Taufik Jamaan SpOG menilai, situasi pandemi Covid-19 saat ini dapat menjadi kesempatan yang baik untuk mulai mengembangkan wisata medis. Hal itu dimungkinkan mengingat besarnya potensi yang dimiliki Indonesia.

"Justru masa ini adalah kesempatan kita, kita harus bisa mengembangkan suatu layanan yang sifatnya telemedicine atau konsultasi jarak jauh," kata Taufik dalam webinar Strategi Wisata Medis di Tengah Pandemi, beberapa waktu lalu.

Selain itu, menurut Taufik, di masa pandemi ini, para dokter dan rumah sakit bisa mengembangkan layanan yang terkait dengan herbal medicine. Ia mengatakan, inilah waktu yang tepat bagi pihak-pihak yang bergerak di bidang kesehatan untuk memberikan edukasi dan sosialisasi mengenai layanan tersebut kepada masyarakat.

Taufik mengatakan, pandemi Covid-19 membuat kunjungan pasien ke rumah sakit menurun sampai 50 persen, sementara pengeluaran operasional dalam menghadapi situasi pandemi ini bertambah sampai 200 persen. Artinya, saat ini rumah sakit mengalami goncangan finansial yang tak terelakkan.

"Kita harus selalu memikirkan apa yang bisa kita lakukan setelah badai berlalu," jelas dia.

Masa normal baru, menurut Taufik, mungkin akan berlaku pada satu tahun hingga dua tahun ke depan. Pada saat itulah, pihak-pihak yang bekerja di bidang kesehatan bisa membuat terobosan yang akan sangat dibutuhkan oleh masyarakat atau pasien.

Baca Juga

Setelah anjuran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) selesai, Taufik mencermati, masyarakat akan banyak yang membutuhkan banyak layanan medis yang bersifat suportif, wellness, dan rehabilitasi medis. Menurutnya, itu adalah peluang Indonesia dalam membangkitkan wisata medis saat ini.

 
Berita Terpopuler