Lonjakan Kasus Covid-19 di China dan Korsel Buat Khawatir

Lonjakan kasus Covid-19 memicu kekhawatiran adanya gelombang kedua wabah

STR/Reuters
Seorang pekerja mengenakan pakaian Hazmat di pasar ikan yang ditutup di Wuhan, Provinsi Hubei, China. Lonjakan kasus Covid-19 memicu kekhawatiran adanya gelombang kedua wabah. Ilustrasi
Rep: Anadolu Agency Red: Christiyaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA - Kasus-kasus Covid-19 baru di China dan Korea Selatan (Korsel) telah memicu kekhawatiran adanya gelombang kedua wabah. Menurut Komisi Kesehatan Nasional (NHC), sekitar 17 kasus baru dilaporkan di daratan China pada Senin.

Kota Wuhan, tempat virus corona pertama kali terdeteksi, melaporkan nol kasus selama berminggu-minggu. Hingga saat ini, sedikitnya 4.633 orang meninggal karena terpapar Covid-19, sementara 78.144 pasien sudah dinyatakan pulih dan dipulangkan dari rumah sakit.

Pada Senin, otoritas di Kota Shulan kembali memberlakukan karantina wilayah setelah klaster baru dilaporkan. "Kota ini bersiaga perang melawan virus. Pemerintah setempat akan mengambil langkah-langkah ketat mengendalikan penyebaran virus," kata Wali Kota Jin Hua.

Sementara itu, Korea Selatan melaporkan 35 kasus Covid-19 baru, yang merupakan lonjakan harian tertinggi sejak 9 April. Kantor Berita Yonhap menyebutkan puluhan kasus baru berkaitan dengan pengunjung bar akhir pekan lalu setelah Korsel melonggarkan aturan pembatasan sosialnya baru-baru ini. Akibatnya, Korsel pun kini menutup lebih dari 2.100 bar dan tempat hiburan malam lainnya.

Baca Juga

 
Berita Terpopuler