Kebugaran Mampu Tingkatkan Imunitas Tubuh

Banyak penyakit degeneratif diawali dari pola hidup yang kurang sehat dan bugar.

Antara/Prasetia Fauzani
Dua orang anak berjemur bersama orang tuanya di Kota Kediri, Jawa Timur, Kamis (2/4/2020). Berjemur di pagi hari merupakan upaya sederhana untuk menjaga kebugaran dan imunitas tubuh guna di tengah pandemi COVID-19
Rep: Binti Sholikah Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO – Kebugaran tubuh sangat penting dijaga di masa-masa pandemi. Fakultas Keolahragaan (FKor) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo menggelar webinar dengan tema Melatih Kebugaran di Tengah Pandemi Covid-19 pada Bulan Ramadan.

Deputi Pembudayaan Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Raden Isnanta mengatakan di tengah situasi Pandemi Covid-19 banyak penyakit degeneratif yang muncul. Hal itu disebabkan oleh adanya pola hidup masyarakat yang tidak sehat sehingga tingkat imunitas tubuh menurun.

Baca Juga

"Banyak penyakit degeneratif diawali dari pola hidup masyarakat yang kurang sehat. Dari data bisa dilihat masyarakat kita angka partisipasi 34 persen dan angka kebugaran 24 persen. Kalau kita punya angka partisipasi dan kebugaran yang tinggi korban tidak akan sebanyak ini," ujarnya seperti tertulis dalam siaran pers, Sabtu (9/5).

Membudayanya pola hidup yang tidak sehat dinilai oleh Isnanta merupakan akibat dari tidak dijadikannya olahraga sebagai gaya hidup. Menurutnya, menjadikan olahraga sebagai gaya hidup merupakan hal yang penting.

Sebab, dengan kesadaran masyarakat menggelorakan semangat berolahraga maka akan berdampak positif pada meningkatnya tingkat produktivitas masyarakat dalam sebuah negara.

Kurang gemarnya masyarakat dalam berolahraga juga disinggung oleh Dekan FKor UNS, Sapta Kunta. Padahal, aktivitas olahraga yang didukung dengan aktivitas fisik yang baik akan berdampak pada kebugaran dan kesehatan.

"Berkebun, pekerjaan rumah tangga, naik tangga di tempat kerja, dan membawa dagangan pulang pergi ke pasar merupakan aktivitas fisik. Namun aktivitas tersebut dianggap bukan latihan atau olahraga. Aktivitas fisik dan nutrisi adalah faktor gaya hidup yang dapat berdampak besar pada kebugaran dan kesehatan," paparnya.

Sapta Kunta menambahkan, jika masyarakat di segala level usia tidak intens dalam melakukan aktivitas fisik, maka tubuh seseorang akan mudah terserang berbagai penyakit, baik yang tidak menular, degeneratif, maupun katastropik, seperti obesitas dan diabetes.

Dalam kesempatan tersebut, Sapta Kunta menekankan pedoman dalam melakukan olahraga dengan FITTE. FITTE yang dimaksud Sapta Kunta merupakan singkatan dari frekuensi, intensitas, time (waktu), type (tipe), dan enjoyment (kenikmatan). Sapta Kunta berpesan, dalam menggelorakan semangat berolahraga juga harus diiringi dengan perasaan yang gembira.

 
Berita Terpopuler