Arab Akui Tingginya Tantangan Ekonomi Akibat Covid-19

Arab sudah mengeluarkan paket dukungan ekonomi senilai 47,8 miliar dolar AS.

Wikimedia Commons
Kawasan Makkah, Arab Saudi.Menteri Keuangan Kerajaan Arab Saudi Muhammad Al-Jadaan mengakui tingginya tantangan ekonomi yang ditimbulkan pandemi corona.
Rep: Rizky Suryarandika Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Menteri Keuangan Kerajaan Arab Saudi Muhammad Al-Jadaan mengakui tingginya tantangan ekonomi yang ditimbulkan pandemi corona. Ia menduga seluruh negara di dunia tak ada yang mengalami perkembangan ekonomi hingga corona reda.

Baca Juga

Al-Jadaan menekankan Arab siap mengambil langkah tegas dan menyakitkan dalam rangka penyelamatan ekonomi. Ia menyebut segala opsi untuk menghadapi krisis terbuka lebar.

"Kami harus mengurangi anggaran untuk pengeluaran secara tajam," kata Al-Jadaan dilansir Al-Arabiya pada Ahad (3/5).

Walau begitu, Al-Jadaan mengatakan betapa pun kerasnya kebijakan ekonomi yang akan diambil nantinya tetap demi kesejahteraan warga Arab. Ia menekankan prioritas utama Arab ialah yang terbaik bagi warganya.

"Kebijakan saat ini untuk memotong pengeluaran ternyata masih belum cukup,  dan keuangan publik Arab masih perlu kontrol lebih lagi karena perjalanan masih panjang," ujar Al-Jadaan.

Al-Jadaan memperkirakan akan ada alokasi pengeluaran demi menutup lubang-lubang kerugian akibat corona. Untuk sementara ini, Arab sebenarnya sudah mengeluarkan paket dukungan ekonomi senilai 47,8 miliar dolar AS.

"Pengeluaran harus dikurangi untuk menanggulangi kerugian dari virus corona dan kami perlu lebih hati-hati tidak menambah hutang," lanjut Al-Jadaan.

Al-Jadaan mencatatkan pendapatan Arab mengalami tren turun selama tahun ini. Ia memperkirakan kondisi ini bisa terjadi hingga tahun depan.

"Diperkirakan hal ini berlanjut sampai awal tahun depan. Oleh karena itu, kami harus bersiap secara ekonomi dan finansial untuk menghadapi pandemi ini," pungkas Al-Jadaan.

Diketahui, jumlah penderita corona di Arab hingga akhir pekan ini mencapai 25 ribu orang dengan jumlah kematian 176 orang. Jumlah penderita corona ini bertambah 1.362 dari hari sebelumnya.

 
Berita Terpopuler