Covid-19 Berimbas Pada Penjualan Busana Muslim Ria Miranda

Penjualan label RiaMiranda turun 20 persen pada periode Januari-Maret.

Instagram @riamirandaofficial
Penjualan label RiaMiranda turun 20 persen pada periode Januari-Maret (Foto: desainer Ria Miranda)
Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi corona turut berimbas kepada industri mode, ini pun dirasakan oleh label fesyen Ria Miranda. Menurut Pandu Rosadi, CEO brand RiaMiranda, penjualan pada periode Januari-Maret 2020 sama seperti periode yang sama tahun lalu, tapi ada penurunan 20 persen dari target yang telah disusun.

Baca Juga

"Kami masih bersyukur ada selling transaction," ujar Pandu dalam konferensi pers virtual, Selasa (21/4).

Pandu mengungkapkan, rencana untuk meresmikan dua butik baru di Lombok dan Pangkalpinang akhirnya dilakukan secara virtual melalui Instagram Live. Acara-acara besar yang harus didatangi secara langsung terpaksa dibatalkan, termasuk peresmian butik baru di Lombok serta Pangkal Pinang di pulau Bangka yang akhirnya dilakukan secara virtual. 

Koleksi kolaborasi bersama departemen store Galeries Lafayette pun terpaksa dibatalkan. Sebagai gantinya, semua yang bisa dilakukan lewat media sosial dan internet pun digencarkan. Berjualan lewat Instagram Live Shopping hingga bincang-bincang bersama komunitas lewat konferensi virtual.

"Kami coba untuk bisa tetap ada engagement dengan konsumen lewat virtual," ujar Pandu.

Hampir semua karyawannya bekerja dari rumah, kecuali tim produksi yang bekerja di dalam kondisi seaman mungkin. Meski mengurangi koleksi yang akan diluncurkan pada paruh kedua 2020, saat ini Ria Miranda tetap menyuguhkan koleksi baru bertema "Nagari" untuk busana hari raya.

"Kami restrukturisasi cashflow dan penyesuaian koleksi untuk semester dua, kita pilih lagi mana yang esensial untuk diluncurkan," ujar Ria.

 
Berita Terpopuler