5 Wabah Paling Mematikan dalam Sejarah

Jutaan orang kehilangan nyawa atas wabah mematikan ini.

BlueDot Temukan Penyebaran Wabah Corona Mirip SARS (Foto: ilustrasi kecerdasan buatan)

Petugas melakukan cek darah seorang warga saat tes HIV secara Gratis di Rumah Sakit Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Jumat (13/12/2019).

Rep: Puti Almas Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sepanjang sejarah kehidupan manusia di dunia, terdapat wabah penyakit berbahaya yang dikategorikan sebagai epidemi, hingga pandemi. Bahkan, hingga jutaan orang harus kehilangan nyawa karena hal ini.

Dilansir Fox News, tercatat ada lima wabah yang dikenal sebagai paling memtikan sepanjang sejarah.

Baca Juga

Antonine (165-180 M): 5 juta meninggal
Wabah Antonine diyakini berasal dari China. Menurut laporan, sejumlah tentara yang pergi ke Roma, Italia dari Mesopotamia di akhir 165 M jatuh sakit, dengan gejala berupa diare, batuk, demam, tenggorokan kering, hingga muncul papula berwarna merah dan hitam di kulit. Virus kemudian menyebar ke seluruh Kekaisaran Romawi.

Menurut peneliti saat ini, mereka yang selamat dari infeksi virus menjadi kebal. Wabah Antonine terkenali pada 180 M, setelah menewaskan 150.000 tentara Roma, serta Kaisar Marcus Aurelius.

Terdapat sebuah legenda yang beredar saat itu. Dikatakan bahwa penyakit muncul ketika seorang prajurit Romawi tanpa sengaja membuka peti mati emas di kuil Apollo, membuat wabah terkutuk terlepas dari kurungan. Bagaimanapun, banyak yang percaya bahwa mereka telah melakukan sesuatu yang membuat marah para dewa.

Wabah Justinian (540-542 M) : 25 Juta meninggal
Wabah Justinian yang terjadi pada 540-542 M diyakini dibawa oleh tikus-tikus yang berada di kapal dagang yang berlayar ke Mesir. Saat itu, hingga 100.000 meninggal per hari.

“Wabah dimulai dari orang-orang Mesir yang tinggal di Pelusium. Itu terbagi dan sebagian pergi ke Aleksandria dan seluruh Mesir, dan sebagian lagi ke orang-orang Palestina, tetangga-tetangga orang Mesir, dan dari sana, menyerbu seluruh Bumi,” ujar seorang ilmuwan Yunani bernama Procopius saat itu.

Wabah yang juga disebut sebagai pes dapat ditularkan dari tikus ke manusia melalui gigitan kutu. Dari sana, gejala berupa kulit yang kemerahan dan tonjolan kecil-kecil berisi nanah muncul, biasanya di area lipatan kulit. Ini mirip dengan Black Death, namun peneliti menyebut bahwa Justinia adalah jenis berbeda.

HIV/AIDS (2005-2012) : 36 Juta meninggal
HIV merupakan virus yang menyebabkan Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) dan diduga berasal dari Kongo. Virus diyakini ditularkan dari simpanse ke manusia pada 1920.

Namun, virus tidak ditemukan menyebar di Amerika Serikat (AS) hingga awal era 80-an. Meski demikian, beberapa penelitian menunjukkan bahwa kemungkinan HIV telah ada di New York pada awal 1970.

Pada 1981, seorang pria gay diyakini terinfeksi HIV, namun saat itu ia dikayakan menderita penyakit karena kanker dan infeksi paru-paru. Para dokter saat itu tidak tahu bagaimana penyakit langka ini muncul, meskipun mereka yakin ada beberapa kondisi yang menyebabkannya.

Pada 1982, pengguna heroin (narkotika) juga tertular virus dan pada tahun itu mereka menamai kondisinya sebagai AIDS. HIV diisolasi di laboratorium dan diidentifikasi di laboratorium Prancis pada 1983.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan HIV/AIDS sebagai epidemi global. Namun, Pusat Pengendalian dan Pencegahan penyakit AS (CDC) mengatakan virus penyakiy ini sebagai pandemi.

Menurut UNAIDS, diperkirakan 36 juta orang diperkirakan telah meninggal karena AIDS dan puncaknya terjadi pada 2005 dengan total 2,3 juta kematian. Daerah yang terdampak paling parah akibat virus ini adalah di Sub-Sahara Afrika. Pada 2005, diperkirakan 2,7 juta orang terinfeksi HIV dan 2 juta orang dewasa dan anak-anak meninggal karena AIDS.

Pada tahun-tahun sejak itu, antivirus dan pengobatan pencegahan PrEP telah membantu mencegah penularan AIDS. Meski demikian, jumlah orang yang terinfeksi di AS telah meningkat sejak 2013 dengan sekitar 39.000 laporan infeksi HIV baru setiap tahunnya.

Flu Spanyol (1918-1920) : 50 Juta meninggal
Pandemik Flu Spanyol 1918 menjadi wabah terburuk dalam sejarah. Dilaporkan sepertiga populasi Bumi terinfeksi virus H1N1 yang mengakibatkan penyakit ini dan menewaskan hingga 50 juta orang.

Para peneliti masih belum dapat menentukan dengan tepat apa yang menyebabkan virus ini mematikan, tetapi seperti pandemi virus corona jenis baru (covid-19) saat ini, tidak ada vaksin tersedia pada saat itu. Orang-orang diperintahkan untuk melakukan karantina, menjaga jarak sosial, mencuci tangan dan selalu menjaga kebersihan. Beberapa kota di AS, seperti San Francisco, juga mengeluarkan peraturan yang memaksa orang untuk mengenakan masker.

Flu Spanyol diyakini pertama kali muncul pada 1916 di sebuah rumah sakit tentara Inggris, yang terletak di Étaples, Prancis dam Virus H5N1, mungkin disebabkan oleh burung. Penyakit yang seperti pneumonia parah ini menyebar saat Perang Dunia I  dan dari sana terus berkeliling di Bumi.


The Black death (1347-1353 M) : 50 - Lebih dari 200 Juta Meninggal
Korban wabah Black Death berkisar dari 50 juta hingga lebih dari 200 juta atau lebih tinggi, yang bisa dibilang menjadi pandemi paling mematikan dalam sejarah dunia. Banyak ilmuwan percaya bahwa, seperti COVID-19, wabah Hitam berasal dari Asia, tepatnya diisebarkan oleh Golden Horde Batu Khan.

Selama pengepungan gerombolan Caffa (Sebuah pelabuhan utama di Laut Hitam), orang-orang Mongol kehilangan nyawa karena penyakit ini dan melambungkan tubuh-tubuh buboe yang penuh teka-teki di atas tembok kota. Sebagian warga yang melarikan diri bepergian melalui Laut Hitam.

Hingga kemudian mimpi buruk itu dimulai di Eropa pada Oktober 1347 ketika 12 kapal dari Laut Hitam tiba di Sisilia. Para pengangkut barang yang menyambut kapal-kapal menemukan pemandangan yang mengerikan: beberapa pelaut yang sakit, tubuh mereka dirusak oleh bubo hitam yang mengalir, berdiri di geladak di antara teman-teman awak mereka yang mati. Meski segera mengusir kapal-kapal dari pelabuhan, wabah sudah terjadi.

Dari Sisilia, penyakit ini menyebar dengan cepat seperti api, menghancurkan populasi Eropa hingga 1353. Gejalanya meliputi demam tinggi, kedinginan, muntah dan diare. Penyakit ini juga menyebabkan timbulnya bubo (tonjolan di kulit) berisi nanah seperti yang disebutkan di atas, khususnya di bagian tubuh seperti hidung dan jari-jari kaki.

Wabah Hitam diyakini disebarkan melalui kutu dari tikus, namun tak sedikit yang sekarang percaya itu menyebar melalui kutu manusia dan kutu tubuh. Samuel K. Cohn, seorang profesor sejarah abad pertengahan di Universitas Glasgow dan penulis The Black Death Transformed (2002), adalah salah satu pendukung bahwa teori ini disebarkan melalui transmisi manusia ke manusia.

 
Berita Terpopuler