Pemkot Kota di Ekuador ini Telah Mengevakuasi 700 Jenazah

Tempat sampah penuh berisi sampah medis pasien (COVID-19), di Guayaquil, Ekuador Ahad (12/4).

Sebuah mobil pickup membawa peti jenazah korban Covid-19 di Guayaquil, Ekuador Ahad (12/4).

Penyedia jasa pengangkut peti jenazah membawa peti korban COVID-19 di pemakaman kota, di Guayaquil, Ekuador Ahad (12/4).REUTERS/Vicente Gaibor del Pino

Petugas pemakaman mengenakan pakaian pelindung di Guayaquil, Ekuador, Kota yang biasanya sibuk ini menjadi epicentrum kasus Covid-19 di Amerika Latin. Rumah sakit yang ada kewalahan tidak lagi mampu menampung pasien covid yang datang

Petugas mengenakan pakaian hazmat mengangkut peti mati yang ditinggalkan di luar rumah di Guayaquil, Ekuador, Senin (6/4). Guayaquil, kota yang biasanya ramai yang telah menjadi titik panas di Amerika Latin sebagai coronavirus pandemi menyebar, memiliki jumlah yang tak terhitung meninggal akibat penyakit yang tidak berhubungan yang tidak dapat diobati karena rumah sakit kewalahan

Sebuah mobil dan sebuah truk pengangkut peti mati berisi orang diduga akibat virus corona baru menuju pemakaman di Guayaquil, Ekuador, Sabtu (11/4). Ekuador adalah salah satu negara pertama di dunia

Rep: Wihdan Hidayat Red: Yogi Ardhi

REPUBLIKA.CO.ID, GUAYAQUIL --  Pemerintah Kota Guayaquil mengevakuasi 700 jenazah dari rumah-rumah warga dalam sepekan terakhir. Sementara pada rentang waktu yang sama 600-an lainya dikumpulkan dari berbagai rumah sakit yang ada untuk dimakamkan. Tidak semua kematian terkonformasi akibat covid-19.

Sejauh ini kota Guayaquil menjadi episentrum covid-19 sejak kasus pertama terkonfirmasi di Ekuador pada 29 Februari lalu

Ekuador memiliki sekitar 4.450 kasus penyakit ini, dengan 242 kematian yang dikonfirmasi dan 240 lainnya diduga telah meninggal akibat virus.

Dari mereka, 3.047 kasus dan 144 kematian terjadi di Provinsi Guaya, di mana Guayaquil berada. Angka-angka terkonfirmasi tersebut jauh dibawah kasus yang terjadi namun belum bisa dikonfirmasi.

 

 
Berita Terpopuler