Pemkot Bandung Masih Kekurangan Alat Rapid Test Covid-19

Hingga saat ini rapid test di Bandung masih terus dilakukan

ANTARA/Adiwinata Solihin
Petugas kesehatan melakukan tes cepat (rapid test) COVID-19
Rep: Muhammad Fauzi Ridwan Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengaku sudah melakukan rapid test atau tes cepat massal covid-19 kepada 3.337 orang. Dari tes tersebut terdapat belasan orang yang telah dinyatakan positif dan selanjutnya akan dites swab. Saat ini, rapid test masih terus dilakukan.

"Kita masih kurang alat rapid test dan sudah sampaikan ke pemerintah provinsi Jabar," ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Rita Verita, Selasa (14/4).

Berdasarkan tracing yang dilakukan oleh Pemkot Bandung,  Rita mengatakan positif covid-19 di Kota Bandung berasal dari klaster acara HIPMI di Karawan Maret lalu dan acara GBI di Lembang.

Hingga Senin (13/4) pukul 18.00 Wib, jumlah positif covid-19 di Bandung mencapai 78 orang terdiri dari 23 orang meninggal, 8 orang sembuh dan 47 orang masih dirawat.

Wali Kota Bandung, Oded M Danial berharap jika pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dilaksanakan di Bandung Raya maka bisa berjalan dengan masif. Selain itu, pemerintah daerah memiliki dasar hukum dalam setiap aktivitasnya dalam melakukan pencegahan covid-19.

"Dengan PSBB diharapkan lebih masif lagi, punya kekuatan hukum bisa melaksanakan, mengajak masyarakat untuk tetap di rumah," katanya.

 
Berita Terpopuler