Desa di Mesir Tolak Jenazah Dokter Positif Corona

Polisi membubarkan warga yang mengadang ambulans pembawa jenazah dokter corona.

Republika
Pemakaman jenazah positif corona, ilustasi
Rep: Kamran Dikarma Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Warga Desa Shubra el-Bahou, Mesir, menolak jenazah dokter yang meninggal akibat virus corona Covid-19 pada Sabtu (11/4). Mereka menghalau jalan agara ambulans tak dapat menuju pemakaman. 

Baca Juga

"Kelompok (masyarakat) itu khawatir penguburan akan menyebarkan penyakit menular," kata pejabat setempat. 

Bentrokan pun tak terhindarkan. Aparat kepolisian membubarkan warga yang mengadang jalan menuju pemakaman dengan gas air mata. 

Ahmed el-Sayed, salah seorang warga Desa Shubra el-Bahou mengungkapkan, polisi melakukan intervensi setelah petugas keamanan dan kesehatan gagal membujuk masyarakat membuka jalan menuju pemakaman. Tak ada korban cedera serius akibat bentrokan tersebut. 

Dokter yang hendak dimakamkan di Desa Shubra el-Bahou berjenis kelamin perempuan. Dia meninggal di sebuah rumah sakit yang dikarantina di kota Ismailia, Kanal Suez. 

Hingga berita ini ditulis, Mesir memiliki 1.939 kaus Covid 19 dengan korban meninggal mencapai 146 jiwa. Sebanyak 542 pasien telah dinyatalan pulih di negara tersebut. 

 
Berita Terpopuler