Rumusan Diplomasi Nabi Muhammad

Mendakwahkan Islam juga menggunakan cara diplomasi.

republika
Diplomasi ala Rasulullah (ilustrasi)
Red: Joko Sadewo

REPUBLIKA.CO.ID, Rumusan Diplomasi Ala Rasulullah SAW

Dalam Islam, diplomasi tersebut tidak hanya berkaitan dengan urusan duniawi, tetapi juga berhubungan dengan perkara akhirat, mendakwahkan Islam dalam hal  ini. Sebab itu, diplomasi memiliki akar sejarah yang kuat dalam perbadaban Islam.

Dasar:

Perintah untuk saling mengenal antara satu bangsa dan lainnya (QS al-Hujurat [49]:13)
Anjuran salng bersilaturahim (QS an-Nisaa [4]: 1)
Prinsip:

Kemuliaan manusia karamah insaniyah
Kesatuan umat manusia
Kerjasama kemanusiaan
Toleransi
Kemerdekaan
Budi baik
Keadilan
Perlakuan yang sama
Memenuhi perjanjian
Kasih sayang
Tujuan:

Dakwah
Politik
Perdagangan
Militer
Budaya
Perluasan wilayah
Media:

Surat
Surat adalah media utama dalam berdiplomasi. Di masa Rasulullah SAW, lebih dari 50 surat telah dikirimkan ke berbagai pemimpin negara. Di antaranya surat ke Negus Ethiopia, Binyamin (al-Muqawqis) di Mesir, Khosrau II Persia, Hercules Romawi, dan Uskup Dughathir.

Utusan
Sejumlah utusan ditunjuk. Duta Islam pertama adalah Mush’ab bin Umair yang diutus ke Madinah. Ada pula sahabat lain seperti Amr bin Umayyah Adh-Dhamri, Hathib bin Abu Balta’ah, Abdullah bin Hudzafah As-Sahmi, Dihyah bin Khalifah al-Kalbi, al-A’la bin Hadhrami, Salith bin Al-Amiri,  Syuja’ bin Wahb, dan  Amr bin Al-Ash.

Pengolah: Nashih Nashrullah
Sumber: Dari berbagai sumber

 
Berita Terpopuler