PBNU Turut Prihatin atas Karantina Jamaah Masjid Kebon Jeruk

PBNU mengingatkan agar tak ada kerumunan di masjid.

tangkapan layar wikipedia
PBNU mengingatkan agar tak ada kerumunan di masjid. (ilustrasi) logo nahdlatul ulama
Rep: Rossi Handayani  Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyampaikan rasa keprihatinan atas kejadian yang menimpa jamaah Masjid Kebon Jeruk.

Baca Juga

"Ini bisa jadi pelajaran buat kita semua dengan situasi saat ini," kata Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Helmy Faishal Zaini, pada Sabtu (28/3).

Dia mengungkapkan, selama pandemi ini sudah ada anjuran yang dikeluarkan agar warga tetap berdiam diri rumah. PBNU juga telah mengimbau seluruh kaum Muslimin, termasuk warga NU, untuk mematuhi instruksi serta protokol yang telah ditetapkan pemerintah. 

Menurut Helmy, umat Islam yang ingin tetap belajar agama dapat terus melanjutkannya tanpa harus melalui tatap muka. Mereka dapat menuntut ilmu melalui sarana media daring seperti melalui Facebook, Youtube, dan sebagainya.  

Helmy berharap jamaah lainnya tidak terinfeksi virus corona, dari tiga orang yang terduga terkena Covid-19. "Tetap bersabar bagi jamaah masjid, jangan panik, dan berdoa semoga mendapatkan yang terbaik," ucap Helmy. 

Sebelumnya, Camat Tamansari, Jakarta Barat, Risan Mustar juga telah meminta bantuan pangan berbentuk makanan siap saji untuk para jamaah yang diisolasi. 

Permohonan tersebut tertuang dalam surat yang dikeluarkan dari Kecamatan Tamansari kepada Suku Dinas Sosial Jakarta Barat. Isolasi berlaku selama 14 hari mulai Kamis (26/3) di masjid tersebut. 

Dari sekitar 300 anggota jamaah, 73 orang di antaranya merupakan warga negara asing. Saat Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat melakukan "rapid test" atau tes cepat Covid-19 terhadap jamaah masjid tersebut, hasilnya menunjukkan tiga orang terduga terpapar virus corona. 

Tiga WNI yang terduga terpapar virus corona diisolasi dan dibawa ke Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat. Tiga orang itu terdiri atas seorang warga Sumatra Utara dan dua orang asal Aceh.

 

 

 
Berita Terpopuler