Prancis dan Malaysia Jemput Warganya di Kamboja

Penjemputan dilakukan karena Kamboja akan menutup penerbangan komersil.

ANTARA /Agus Setiawan
Prancis dan Malaysia telah mengatur penerbangan pesawat sewaan untuk memulangkan ratusan warga negara masing-masing yang terlantar di Kamboja (Foto: kota Malaysia)
Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, PHNOM PENH -- Prancis dan Malaysia telah mengatur penerbangan pesawat sewaan untuk memulangkan ratusan warga negara masing-masing yang terlantar di Kamboja. Pasalnya, Kamboja akan menutup perbatasan serta membatalkan penerbangan komersil sebagai langkah pencegahan Covid-19.

"Kami sedang mencari solusi untuk para wisatawan Prancis yang terlantar karena penerbangan mereka dibatalkan atau tidak bisa melewati pusat transit lagi di wilayah itu," kata konselor politik dan media Kedutaan Besar Prancis di Kamboja, Hugo Wavrin, melansir reuters, Jumat (27/3).

Prancis sendiri telah menerbangkan pesawat khusus yang mengangkut sebanyak 413 orang warga negaranya dari Kamboja pada Kamis (26/3), 100 orang lagi akan dipulangkan Sabtu (28/3) esok. Sementara sejumlah orang lainnya pada Ahad (29/3) dengan pesawat komersil. Malaysia juga telah mengirimkan pesawat khusus untuk membawa pulang 111 warga negaranya pada Rabu (25/3) lalu.

Di waktu yang sama, Kamboja juga melakukan koordinasi dengan pihak Malaysia untuk memulangkan enam warga negara Kamboja yang terlantar di Malaysia. Kamboja melaporkan dua kasus baru virus corona pada hari Kamis, sehinggatotalnya menjadi 98 kasuspositif COVID-19.

Baca Juga

 
Berita Terpopuler