Ustadz Das'ad: Hilangkan Kepentingan Kelompok Atasi Corona

Penyebaran virus corona merupakan masalah bersama.

Infografis Republika.co.id
Ustadz Dasad: Hilangkan Kepentingan Kelompok Atasi Corona
Rep: Muhyiddin Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dai kondang asal Makassar, Ustaz Das’ad Latif, mengimbau para politikus dan pemangku kekuasaan untuk menghilangkan kepentingan golongan dalam mengatasi penyebaran virus corona atau Covid-19 di Indonesia. Dia pun menyesalkan masih adanya pihak yang masih mendahulukan kepentingan politik di tengah musibah virus tersebut.

“Maka tentu kita sangat menyesalkan dan meminta kepada politikus, pemangku kekuasaan, yang selalu mau mencitrakan diri orang baik, sudahlah hilangkan dulu kepentingan golongan, kepentingan politik, kepentingan pilkada, kepentingan partai, hilangkan sejenak. Ini masalah darurat,” ujar Ustaz Das’ad saat dihubungi Republika.co.id belum lama ini.

Ustaz Das’ad menjelaskan, penyebaran virus pandemi ini merupakan masalah bersama yang tidak boleh diremehkan. Pasalnya, virus ini dapat menyebar dengan cepat, bahkan bisa membunuh para penderitanya.

“Jadi, ini masalah kemanusiaan, bukan sekadar kekuasaan, bukan sekadar lain-lain. Ini masalah kemanusiaan, jiwa,” ucap dai yang populer di saluran dakwah Youtube ini.

Baca Juga

r">

Bahkan, karena bahayanya virus ini, sekarang pun umat Islam tidak dibolehkan sementara melaksanakan ibadah umrah ke Tanah Suci Makkah. Hal ini dilakukan untuk menyelamatkan jiwa umat Islam itu sendiri.

“Orang kalau membicarakan soal jiwa, bayangkan, umrah saja, ibadah yang masuk bagian dari haji kecil, haji itu rukun Islam, bayangkan itu boleh ditunda dan Masjid al-Haram ditutup untuk memelihara keselamatan jiwa,” kata Ustaz Das’ad.

Sampai saat ini, akserelasi penambahan jumlah orang yang terinfeksi virus corona di Indonesia terus meningkat. Hingga Ahad (22/3) kemarin, ada penambahan 64 pasien positif terjangkit virus corona sehingga jumlah total kasus positif corona di Indonesia menjadi 514 orang, 29 pasien sembuh, dan 48 pasien meninggal dunia.

 
Berita Terpopuler