Mendag Nyatakan Stok Gula akan Terus Bertambah

Impor gula akan masuk dalam waktu dekat, ditambah panen pada Juni.

Dailymail
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menyatakan, stok gula terus bertambah.
Rep: Iit Septyaningsih Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menyatakan, stok gula terus bertambah. Maka diharapkan, harga bisa semakin normal sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) gula yakni Rp 12.500 per kilogram (kg).

Baca Juga

"Hari ini saya melihat stok bahan pokok. Alhamdulillah stoknya ada, khususnya gula yang kemarin mengalami kelangkaan, sekarang sudah digelontorkan mulai dari kemarin," ujarnya usai melakukan kunjungan ke ritel modern untuk meninjau pasokan gula di Jakarta, pada Kamis, (19/3).

Sebelumnya, ia menyampaikan harga gula saat ini berada di kisaran Rp 16 ribu sampai Rp 17 ribu per kg. "Mudah-mudahan beberapa hari ke depan akan turun. Sekarang (pasokan gula) sudah masuk sebagian, nanti tujuh hari ke depan akan signifikan penurunannya," kata Agus. 

Dirinya mengungkapkan, pada tahap pertama, Kementerian Perdagangan bakal menggelontorkan sekitar 20 ribu ton stok gula ke pasar. Kemudian digelontorkan lagi sebanyak 30 ribu ton. 

"Kita terus (pasok), minggu depan yang impor akan masuk bertahap dan ini terus. Kita bakal perbanyak juga karena karena masa panen ini sekitar bulan Juni, dan juga situasi Covid-19 (virus corona) harus diantisipasi," tutur Agus. 

Menanggapi harga gula di beberapa toko online yang mencapai Rp 20 ribu per kg, Agus menegaskan, kini stok mulai digelontorkan. Beberapa toko tertentu sudah menerima stok. 

"Hari ini dan besok digelontorkan. Lalu ada Alfamart dan Indomart, nanti dari Aprindo (Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia) silahkan berkoordinasi dengan kita," tegas dia. 

Agus melanjutkan, Kemendag pun terus berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian (Kementan). "Tadi memang ada pertemuan dengan Mentan berkaitan situasi terakhir, yakni ketersediaan bahan pokok serta pembebasan impor bawang putih karena sifatnya sementara antisipasi Covid-19," jelasnya.

 
Berita Terpopuler