Rawat Pasien Covid-19, Dr Handoko Gunawan Tuai Simpati

Merawat pasien Covid-19, dr Handoko Gunawan SpP menuai simpati warganet.

twitter
Merawat pasien Covid-19, Dr Handoko Gunawan SpP meraih simpati warganet karena pengabdiannya di usia hampir 80 tahun.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah telah memperpanjang status darurat pandemi Covid-19 sampai dengan 29 Mei 2020. Petugas kesehatan pun terus menjadi garda terdepan melawan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus corona tipe baru tersebut, termasuk dokter senior spesialis paru-paru Handoko Gunawan. Unggahan tentang dokter spesialis paru-paru yang berpraktik di RS Graha Kedoya, Jakarta Barat, itu viral di media sosial.

Handoko menarik simpati warganet karena pada usia hampir 80 tahun, dia tetap ikut dalam tim tenaga medis yang merawat pasien Covid-19. Kabarnya, anak-anaknya menentang keterlibatannya karena khawatir akan kesehatan sang ayah.

"Boleh tolong bantu juga doakan salah satu dokter yg handle Covid, dokter Gunawan ahli paru di Graha Kedoya. Usia sudah mendekati 80," tulis sebuah status dari akun Novia Kusumawardhani di sebuah media sosial pada Selasa (17/3).

Baca Juga



Dalam unggahan itu, sang dokter menggunakan alat perlindungan diri lengkap dengan baju hazardous material (hazmat) yang biasa digunakan tenaga medis untuk menghadapi pasien Covid-19. Konten tersebut kemudian viral di beberapa media sosial, membuat banyak warganet membanjiri dr Handoko Gunawan SpP dengan pujian akan pengabdiannya dan doa agar sang dokter selalu tetap sehat.

Covid-19 diketahui lebih mudah menginfeksi orang dengan ketahanan tubuh yang menurun dan orang lanjut usia. Bahkan, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus meminta kepada setiap negara untuk memprioritaskan pasien lansia dan yang memiliki penyakit penyerta dalam penanganan Covid-19.

Sementara itu, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, jumlah kasus positif di Indonesia sudah mencapai 172 orang. Penambahan kasus positif terbanyak ada di provinsi DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Kepulauan Riau.

Dari 172 kasus tersebut, lima orang meninggal dunia dan sembilan orang dinyatakan sembuh setelah menjalani serangkaian tes untuk mengonfirmasi kondisinya. Mereka sudah dipulangkan dari rumah sakit per Selasa (17/3) malam.

 
Berita Terpopuler