Kisah Seorang Muslim Selamat Saat Kerusuhan New Delhi

Ribuan Muslim India tinggal di kamp darurat akibat kerusuhan.

Dinesh Joshi/AP
Kisah Seorang Muslim Selamat Saat Kerusuhan New Delhi. Pengendara sepeda motor melintasi sebuah toko yang dibakar oleh massa di New Delhi, India, Rabu (26/2). (Dinesh Joshi/AP)
Rep: Andrian Saputra Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI --  Kerusuhan yang terjadi di New Delhi, India di penghujung Februari telah membuat ribuan Muslim  meninggalkan rumahnya di kota itu. Mereka merasa takut untuk kembali lagi. Kini ribuan Muslim terpaksa harus tinggal di kamp darurat.

Seorang Muslim di India menceritakan kisahnya yang selamat dari serangan sekelompok orang pada saat kerusuhan terjadi. Meski nyawanya berhasil selamat, Muslim tersebut mengalami luka-luka dan kini harus berada di pengungsian.

Ialah Imran Khan, seorang buruh berusia 30 tahun. Khan masih mengingat kerusuhan yang membuatnya harus berada di pengungsian.

Kala itu pada 24 Februari, ia hendak pulang setelah bekerja. Namun dalam perjalanan, Khan diadang sekelompok orang di Timur Laut Delhi.

"Pertama mereka menanyakan nama saya untuk mencari tahu apakah saya Hindu atau Muslim," kata Khan, seperti dilansir CBS News, Kamis (12/3).

Ketika Khan menyebutkan namanya di mana namanya adalah nama yang umum di kalangan Muslim Asia Selatan, seketika sekelompok orang yang mengadangnya itu memukuli Khan dengan tongkat dan batang besi. "Saya coba berbicara dengan mereka tapi mereka tak mendengarkan. Mereka tertawa dan beberapa dari mereka mengambil buah yang saya bawa untuk anak-anak," kata Khan.

Khan pun dipukuli bertubi-tubi hingga kehilangan kesadaran. Ketika siuman, Khan mendapati dirinya berada di parit drainase dengan setengah tubuhnya terendam air kotor dan tali mengikat lehernya.

Baca Juga

"Mungkin mereka mengira saya sudah mati dan membuang saya ke saluran pembuangan," kata Khan ketika berada di kamp bantuan darurat di Mustafabad, Delhi.

Saat ini, bagian kepala Khan masih dibalut perban. Khan menunjukan foto luka yang dialaminya pada bagian kepala harus mendapatkan 32 jahitan. "Hanya Tuhan yang menyelamatkanku," katanya.

Bentrokan yang terjadi di Delhi pada mulanya dipicu aksi demonstrasi menentang Undang-Undang Kewarganegaraan atau Citizenship Amandement Act (CAA) yang dianggap anti-Muslim. Kubu yang terlibat bentrokan adalah pendukung dan penentang CAA.

Namun, kericuhan berubah menjadi konflik komunal antara Muslim dan Hindu. Kini ribuan Muslim, termasuk Khan tinggal di kamp-kamp bantuan darurat yang disiapkan bagi pengungsi.

Wanita berjalan melewati tentara Paramiliter India yang berjaga-jaga di daerah yang menyaksikan kekerasan pada hari Selasa di New Delhi, India, Rabu, 26 Februari 2020. - (AP/Rajesh Kumar Singh)

Ada lebih dari 5.000 Muslim tinggal di tiga kamp sementara. Kamp penuh sesak dan tak tersedia fasilitas dasar untuk sanitasi dan kebersihan.

Sementara ada 1.500 orang sebagian besar dari Shiv Vihar di Delhi yang kini harus tinggal di kamp Mustafabad. Kerusuhan itu sedikitnya telah menewaskan 53 orang dan lebih dari 200 orang lainnya mengalami luka-luka.

 
Berita Terpopuler