Cegah Corona, AP I Waspadai Penumpang dari Tiga Negara

Pemerintah menetapkan prosedur ketat bagi warga dari tiga negara tersebut.

ANTARA FOTO
Petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Lombok International Airport (LIA) mengoperasikan alat deteksi suhu tubuh atau thermoscan]  di terminal kedatangan domestik Bandara LIA di Praya, Lombok Tengah, NTB, Minggu (26/1/2020).
Rep: Muhammad Nursyamsi Red: Budi Raharjo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Angkasa Pura I atau AP I melakukan sejumlah tindakan preventif dalam mencegah pencegahan virus Korona di 15 bandara yang dikelola AP I. Direktur Operasional AP I Wendo Asrul Rose mengatakan AP I meningkatkan kewaspadaan terhadap penumpang dari Italia, Iran, dan Korea Selatan

"Bagi penumpang yang ke Indonesia dan 14 hari sebelumnya mengunjungi wilayah di tiga negara itu, tiga kota di Iran, lima kota di Italia, dan dua kota di Korea, itu yang tidak diizinkan masuk ke Indonesia," ujar Wendo saat media luncheon di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (6/3).

Kata Wendo, pemerintah menetapkan prosedur ketat bagi warga dari tiga negara tersebut saat hendak memasuki Indonesia dengan syarat mengantongi sertifikat kesehatan saat hendak berangkat dari negara asal.

"Jadi sebelum berangkat saat check in di negara asal wajib menyampaikan health cerficate, jadi kalau dia dinyatakan sehat, dikasih boarding pass, jadi yang berperan maskapai," ucap Wendo.

Wendo menyampaikan prosedur serupa juga diterapkan kepada warga Indonesia yang hendak berkunjung ke tiga negara tersebut dengan adanya penanganan dari kantor kesehatan pelabuhan (KKP).

Wendo menyebut AP I tidak memiliki rute penerbangan internasional dari Iran dan Italia. Ada pun penerbangan Korean Air dari Incheon, Korsel, ke Bali dengan frekuensi sekali mendarat dan sekali lepas landas setiap harinya akan disetop sementara sejak Kamis (5/3).

Tak ingin kecolongan, lanjut Wendo, AP I juga telah menyediakan jalur khusus bagi pesawat dengan penumpang yang diduga terpapar Korona. AP I, kata dia, langsung segera melakukan penanganan dengan memeriksa kondisi penumpang dan melakukan penyemprotan disinfektan terhadap pesawat tersebut.

"Persiapan sudah ada, secara khusus tidak digabung dari negara lain. Setelah itu kita akan ada prosedur pembersihan dengan disinfektan," kata Wendo menambahkan.


 
Berita Terpopuler