Polisi Bentuk Tim Khusus Tangani Virus Kolera Babi di Sumut

Sudah 30 ribu babi mati di Sumut akibat virus hog cholera atau kolera babi.

Antara/Septianda Perdana
Polisi Bentuk Tim Khusus Tangani Virus Kolera Babi di Sumut. Warga membawa bangkai babi yang dibuang pemiliknya di Danau Siombak Marelan, Medan, Sumatra Utara.
Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Data dari Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumatra Utara (Sumut) menyatakan 30 ribu babi mati di Sumut akibat virus hog cholera atau kolera babi dan terindikasi african swine fever (ASF). Untuk menangani kasus tersebut, Kepolisian Daerah Sumut membentuk tim khusus berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Sumut.

"Tadi saya bicara di depan gubernur, khusus masalah kolera babi, kita bentuk tim dari Dinas Peternakan, Kesehatan, Balai POM, Polda, dan TNI akan kita libatkan untuk mengecek apa yang terjadi," kata Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin, Senin (23/12)

Kapolda berharap dengan keterlibatan seluruh elemen tersebut bisa segera mengatasi permasalahan kolera babi. "Karena saya orang baru saya mohon waktu," ujarnya.

Sebelumnya, sebanyak 30 ribu babi mati di Sumut akibat virus hog kolera. Angka tersebut menyebar di 16 Kabupaten, yakni di Dairi, Humbang Hasundutan, Deli Serdang, Medan, Karo, Toba Samosir, Serdang Bedagai, Tapanuli Utara. Selanjutnya, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Samosir, Simalungun, Pakpak Bharat, Tebing Tinggi, Siantar, dan Langkat.

Baca Juga

 
Berita Terpopuler