Indonesia Larang Oposisi Kamboja Terbang ke Jakarta

Oposisi Kamboja Sam Rainsy tinggal sebagai pengasingan di Prancis.

AP Photo/Michel Euler
Pemimpin oposisi terkemuka Kamboja Sam Rainsy saat berusaha pulang ke Kamboja di Bandara Charles de Gaulle, Paris, Prancis, Kamis, 7 November 2019.
Rep: Lintar Satria Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Maskapai Malaysia Airlines mengatakan oposisi Kamboja terkenal Sam Rainsy dilarang terbang dari Kuala Lumpur ke Jakarta. Maskapai itu mengatakan larangan ini dikeluarkan pihak berwenang Indonesia.

Pada Kamis (14/11), Rainsy mencicit di Twitter ia melewatkan penerbangannya. Ia akan mencoba lagi mendapatkan penerbangan berikut dari Kuala Lumpur ke Jakarta.

Rainsy yang tinggal sebagai pengasingan di Prancis tiba di Malaysia pada akhir pekan lalu. Ia mengatakan berencana kembali pulang untuk menggelar unjuk rasa menentang Perdana Menteri Kamboja Hun Sen.

"Malaysia Airlines dilarang memasukkan penumpang ke pesawat sesuai dnegan instruksi dari pihak berwenang Indonesia," kata Malaysia Airlines dalam pernyataan.

Tapi pernyataan ini dibantah oleh Indonesia. Juru bicara Direktorat Jenderal Imigrasi Sam Fernando mengatakan dari imigrasi Indonesia tidak pernah mengeluarkan permintaan larangan Rainsy masuk.

"Kami tidak tahu ia datang ke Jakarta," kata Direktur Divisi Asia Tenggara Kementerian Luar Negeri Indonesia Denny Abdi.

Rainsy mengatakan ia berencana pulang ke Kamboja pada hari Kemerdekaan Kamboja, Sabtu (9/11). Perdana Menteri Hun Sen mengecapnya sebagai orang yang mencoba melakukan kudeta atas pemerintahannya selama tiga dekade. 

Rainsy dilarang boarding ke pesawat Thai Airways dalam penerbangan dari Paris ke Bangkok. Lalu ia terbang ke Malaysia. Ia mengatakan ingin mendapat dukungan untuk menentang Kamboja di kawasan.

Baca Juga

 
Berita Terpopuler