Jakarta Hujan, Cipinang Melayu Kebanjiran

Puing proyek kereta cepat Jakarta-Bandung diduga sumbat drainase Cipinang Melayu.

Republika/Putra M. Akbar
Petugas saat membersihkan sampah yang mengalir di Kali Sunter, Cipinang Melayu, Jakarta, Jumat (3/5).
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Permukiman warga di RW12 Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur, disergap banjir imbas hujan lebat disertai angin kencang, Jumat malam. Air hujan tidak hanya merendam sejumlah jalan lingkungan di wilayah setempat, tapi juga masuk hingga ke dalam rumah penduduk dengan kedalaman hingga 50 cm.

"Ada tiga RT di RW12 ini yang kebanjiran sekitar jam 19.30 WIB," kata Budiono, warga RT08 RW12, di Jakarta.

Menurut Budiono, banjir yang baru kali ini terjadi sejak 2007. Ia menduga itu merupakan imbas dari penutupan saluran air di sekitar proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang bersebelahan dengan permukiman warga.

"Drainase di tempat kami tidak mengalir karena tersumbat puing di sekitar lokasi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung," katanya.

Baca Juga

Petugas saat membersihkan sampah yang mengalir di Kali Sunter, Cipinang Melayu, Jakarta, Jumat (3/5).

Warga lainnya di RT8 RW12 Cipinang Melayu Sastro mengatakan, banjir terakhir di wilayahnya terjadi pada 2007 lalu. Setelah Kali Sunter dinormalisasi, banjir mulai reda.

"Hujan kan tadi cukup lebat, ditambah saluran air di dekat proyek kereta cepat ditutup, jadi air berbalik arah ke rumah saya," katanya.

Banjir di Cipinang Melayu melanda puluhan rumah tinggal. Namun dalam waktu dua jam, permukaan genangan mulai surut.

 
Berita Terpopuler