Wagub Papua Harap tak Ada Provokasi Jelang Pelantikan Jokowi

Klemen Tinal mengajak masyarakat Papua mendoakan agar negara menjadi lebih baik.

Antara/Puspa Perwitasari
Gubernur Papua Lukas Enembe (kiri) bersama Wakil Gubernur Klemen Tinal (kanan) melakukan salam komando usai pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (5/9).
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Wakil Gubernur (Wagub) Papua Klemen Tinal mengimbau masyarakat Bumi Cenderawasih untuk tidak terprovokasi menjelang pelantikan Joko Widodo-Ma'ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI di Jakarta pada 20 Oktober 2019. Klemen pun mengajak masyarakat Papua mendoakan negara menjadi lebih baik lagi.

"Pelantikan presiden ini merupakan pesta rakyat sehingga seharusnya semua pihak bersyukur, bersukacita dan bergembira," katanya di Jayapura, Rabu (16/10).

Menurut Klemen, justru masyarakat harus berdoa supaya dengan dilantiknya Presiden maka pembangunan ke depan untuk bangsa dan negara lebih baik lagi. "Jangan sampai hal yang bersifat besar ini dimasuki hal-hal kecil oleh orang dengan pikiran-pikiran sempit sehingga diimbau kepada masyarakat untuk tidak menanggapinya," ujarnya.

Senada dengan Klemen Tinal, Asisten Bidang Pemerintahan Setda Provinsi Papua Doren Wakerkwa mengatakan pihaknya memberikan dukungan penuh atas pelaksanaan pelantikan Presiden dalam waktu dekat. "Rakyat Papua sudah memberikan dukungan 90 persen lebih kepada Jokowi sehingga merasa senang atas pelantikan tersebut," katanya.

Dia menjelaskan, tidak akan ada gerakan tambahan di mana pihaknya juga tidak menginginkan adanya kejadian-kejadian ke arah negatif seperti paham radikalisme dan lain sebagainya. "Papua masih berduka atas kejadian di Wamena dan beberapa wilayah lainnya sehingga kami sangat menolak keberadaan kelompok radikalisme yang mengganggu situasi keamanan khususnya di Bumi Cenderawasih," ujarnya.


Baca Juga

 
Berita Terpopuler