Turki Larang Warganya ke Irak

Demonstrasi di Irak menelan korban jiwa.

AP Photo/Hadi Mizban
Pengunjuk rasa membawa bendera Irak dalam aksi protes di Baghdad, Irak, Rabu (2/10).
Rep: Fergi Nadira Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Kementerian Luar Negeri Turki memperingatkan warga Turki tidak pergi ke Irak. Imbauan itu menyusul demonstrasi di seluruh kota dan provinsi Irak menuntut lapangan pekerjaan, peningkatan layanan, dan pengakhiran korupsi.

"Oleh sebab demonstrasi yang tengah berlangsung di berbagai provinsi di Irak, termasuk ibu kota Baghdad, warga kami disarankan untuk tak bepergian ke daerah-daerah di mana peristiwa demonstrasi terjadi," ujar pernyataan kementerian Luar Negeri Turki seperti dikutip Anadolu Agency, Kamis (3/10).

Pernyataan tersebut mengecualikan jika perjalanan ke Irak wajib, maka warga harus menghindar melakukan perjalanan itu karena dmeonstrasi yang telah berlangsung sejak 1 Oktober lalu. "Dianjurkan agar warga kita saat ini di Irak mengikuti peringatan yang dikeluarkan oleh pemerintah Irak, menghindari tempat-tempat ramai dan waspada dengan keamanan pribadi mereka," kata pernyataan itu.

Demonstrasi di Irak menelan korban jiwa. Setidaknya sembilan orang terbunuh dalam dua hari demonstrasi anti-pemerintah di Irak. Lebih dari 100 orang terluka ketika pasukan keamanan melakukan intervensi terhadap para demonstran, yang memprotes korupsi, pengangguran dan layanan publik yang buruk.

Akses internet juga telah terputus di Baghdad dan beberapa provinsi. Pemerintah juga memblokir akses ke media sosial termasuk Twitter, Facebook, Instagram dan Whatsapp.

Kementerian Pertahanan Irak menginstruksikan pasukan keamanan melindungi lembaga-lembaga publik dan misi diplomatik karena demonstrasi. Para pengunjuk rasa membakar beberapa gedung pemerintah di provinsi Dhi Qar dan Najaf. Laporan media juga memberitakan pasukan keamanan menggunakan peluru tajam untuk membubarkan para demonstran yang berkumpul di dalam dan di depan Majelis Provinsi Zikar di Irak selatan.

Baca Juga

 
Berita Terpopuler