Penambang Pasir Tenggelam di Sungai Serayu

Korban ditemukan meninggal setelah dilaporkan hanyut pada Jumat.

Antara/Irwansyah Putra
Penambang pasir. (ilustrasi)
Rep: Eko Widiyatno Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Seorang penambang pasir warga Desa Wlahar Wetan Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas,Arwit Budiyono, tenggelam saat menambang pasir di Sungai Serayu yang melintas di desanya. Korban dilaporkan hanyut Jumat (6/9), dan ditemukan dalam kondisi meninggal Sabtu (7/9) siang.

Baca Juga

''Korban ditemukan oleh tim SAR Gabungan setelah dilakukan pencarian selama dua hari,'' kata Koordinator Basarnas pos SAR Cilacap Mulwahyono, Sabtu (7/9).

Menurutnya, jenazah korban ditemukan tak jaluh dari lokasi kejadian. Namun lokasinya berada di dasar sungai, sehingga tidak mudah ditemukan.

Ihwal kejadian tenggelamnya korban, Mulwahyono mengungkapkan, berawal saat korban bersama Sapin (55 tahun), juga warga Desa Walahar Wetan, selesai menambang pasir di tengah sungai dengan menggunakan perahu. Saat hendak menuju lokasi penimbunan pasir di tepi sungai, ia kesulitan membelokkan perahu yang sudah penuh dengan tumpukan pasir.

''Mereka mengemudikan perahu dengan batang bambu. Saat mereka sedang kesulitan mengemudikan perahu, tiba-tiba bambu yang digunakan untuk membelokkan arah perahu menghantam dada korban sehingga korban terjengkang jatuh ke sungai,'' ujarnya.

Rekan korban yang melihat kejadian itu, berusaha menolong korban. Namun saat itu, tubuh korban langsung tenggelam ke dasar sungai sehingga sulit ditemukan. ''Warga sekitar yang mengetahui kejadian ini, juga berusaha mencari korban tetapi tidak ditemukan. Warga kemudian melapor ke aparat desa, untuk kemudian mengabarkan pada kami untuk ikut melakukan pencarian,'' ujarnya.

Setelah tim dari Basarnas pos SAR Cilacap ikut terjun melakukan pencarian dengan menggunakan kapal dan peralatan selam, akhirnya korban berhasil ditemukan pada Sabtu (7/9) siang dalam kondisi sudah meninggal. ''Jenazah korban sudah diserahkan pada keluarga korban, dan langsung dimakamkan,'' kata Mulwahyono.

 
Berita Terpopuler