BMKG: Gempa di Bali tak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi Bali berkekuatan M=4,9.

Gempa bumi (ilustrasi)
Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa yang terdeteksi di Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali tak berpotensi tsunami. Masyarakat diimbau selalu waspada. 

Baca Juga

Diketahui, pada Senin, (12/8), pukul 05.51.32 WIB, wilayah Samudra Hindia Selatan Jawa diguncang gempa bumi tektonik. Analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki kekuatan M=5,0 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi M=4,9. 

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 9,92 LS dan 113,89 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 189 km arah barat daya Kota Negara, Kabupaten Jembrana, Propinsi Bali pada kedalaman 68 km.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, menjelaskan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, tampak bahwa gempa bumi berkedalaman dangkal. Penyebabnya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempang Eurasia.

"Analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan jenis sesar naik (Thrust Fault)," katanya dalam siaran pers, Senin (12/8).

Rahmat menyebut gempabumi dirasakan di wilayah Denpasar, Kuta, Banyuwangi dan Jember. Didasarkan dengan guncangan yang dilaporkan masyarakat. "Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," ujarnya. 

Hingga pukul 06.12 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 3 kali gempabumi susulan (aftershocks). Oleh karena itu, BMKG mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan," jelasnya. Rizky Surya 

 

 
Berita Terpopuler