Go-Pay Belum Mau "Pisah" dari Go-Jek

Saat kompetitor berdiri sendiri, Go-Pay tak mengambil langkah yang sama.

Go-Pay Belum Mau
Rep: Tanayastri Dini Isna(Warta Ekonomi) Red: Tanayastri Dini Isna(Warta Ekonomi)

Saat para kompetitornya memiliki aplikasi yang berdiri sendiri, Go-Pay tak mengambil langkah yang sama. Bahkan, hingga saat ini, pembayaran digital itu belum memiliki rencana untuk melakukan hal itu.

Dalam aplikasi Go-Jek, Go-Pay telah memiliki 155 juta pengguna per Juni 2019. Sepanjang tahun sebelumnya, pengguna aktif pembayaran digital itu meningkat hingga 90%.

"Kami sudah mulai buka keluar, tapi untuk dari format aplikasinya sendiri, untuk sementara kami belum ada rencana," ujar Co-Founder Go-Jek, Kevin Aluwi saat peluncuran logo baru perusahaan di kantornya, Senin (22/7/2019).

Baca Juga: Intip Sedikit Kolaborasi Go-Jek dengan Visa dan Mitsubishi

Meski tak memiliki aplikasi mandiri, layanan pembayaran itu telah tersedia di platform yang telah bekerja sama, tambah Kevin. Dari kebutuhan belanja daring, layanan kesehatan berbasis permintaan, pembelian kupon gim, donasi hingga transaksi-transaksi luring (offline) di mitra penjual perusahaan.

Ia menjelaskan, "Misal di Kitabisa untuk donasi sosial udah bisa pakai Go-Pay. Kami juga sudah ada beberapa gim, seperti Mobile Legend, user bisa pake saldo GoPay-nya untuk transaksi gaming."

Menurut keterangan resmi perusahaan, Go-Pay mencatatkan pertumbuhan transaksi 25 kali lipat di luar aplikasi Go-Jek. Itu didukung oleh tipe transaksi kode QR yang diperkenalkan sejak April tahun lalu.

Baca Juga: Go-Jek dan Sayap Bisnisnya di Asia Tenggara

Belum lama ini, Go-Jek juga berjabat tangan dengan pembayaran digital garapan deretan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), LinkAja. Melansir Katadata.co.id, opsi pembayaran LinkAja akan tersedia di aplikasi itu sekitar dua bulan lagi.

 
Berita Terpopuler