Dalam Sehari, Empat Kebakaran Terjadi di Cirebon

Dari empat kebakaran di Cirebon, tiga di antaranya melanda rumah warga.

Foto : MgRol112
Ilustrasi Kebakaran
Rep: Lilis Sri Handayani Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Peristiwa kebakaran pada musim kemarau ini terus terjadi di wilayah Kabupaten Cirebon. Pada Kamis (13/6) ini, terjadi empat peristiwa kebakaran di lokasi berbeda.

Baca Juga

Dari empat kebakaran di Cirebon, tiga di antaranya melanda rumah warga. Sedangkan satu peristiwa kebakaran lainnya menghanguskan lahan.

Kebakaran rumah masing-masing menimpa tempat tinggal Kilbiyah di Desa Gintung Lor, Kecamatan Susukan, rumah milik Sarma di Blok Karang Malang, Desa Bodesari, Kecamatan Plumbon, dan rumah milik Sunarni, yang juga merangkap usaha konveksi di Desa Kaliwedi Kidul, Kecamatan Kaliwedi.

"Tak ada korban jiwa dalam semua peristiwa kebakaran itu," ujar Kepala Seksi Tanggap Darurat Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Cirebon, Eno Sujana.

Eno menyebutkan, kebakaran yang menimpa rumah milik Kilbiyah di Desa Gintung Lor diduga akibat korsleting listrik. Pemadaman dilakukan Regu III Pos Jaga Damkar Arjawinangun dan Palimanan, dibantu warga dan anggota TNI maupun Polri.

Sedangkan kebakaran yang melanda rumah milik Sarma di Desa Bodesari diduga berawal dari bangunan bagian belakang rumah yang merembet ke bagian depan. Pemadaman menghabiskan tiga tangki air dengan prosesnya memakan waktu sekitar 75 menit oleh Regu II Pos Jaga Damkar Weru dan Sumber dibantu warga dan anggota Koramil Plumbon.

Sementara itu, korsleting listrik juga diduga menjadi penyebab kebakaran pada rumah milik Sunarni. Pemadaman dilakukan Regu II Pos Jaga Arjawinangun bersama warga sekitar dalam waktu kurang dari setengah jam.

Untuk kebakaran lahan, Eno menyebutkan, peristiwanya berlokasi tak jauh dari BTN Sindang Laut Indah RT 017/005 Desa Cipeujeuh Wetan, Kecamatan Lemahabang. Luas area yang terbakar sekitar 800 meter persegi. Pemadaman dilakukan Regu III Pos Jaga Damkar Lemahabang, dengan menghabiskan satu tangki air.

"Kebakaran diduga akibat petasan yang dimainkan anak-anak," kata Eno. 

 
Berita Terpopuler