Polres Tanah Datar Tingkatkan Kewaspadaan Pasca Bom Kertasur

Seluruh Polsek dan Pos Pengamanan Lebaran untuk tetap waspada

Antara/Aloysius Jarot Nugroho
Sejumlah anggota Satuan Lalu Lintas Polres Sukoharjo berjaga di Pospam Mudik Tugu Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (4/6/2019).
Rep: Febrian Fachri Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, BATUSANGKAR - Kapolres Tanah Datar AKBP Bayuaji Yudha Prajas memerintahkan seluruh jajaran Polsek dan pos pengamanan lebaran agar tetap waspada pasca teror bom terhadap pos polisi di Kertasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Bayuaji tidak ingin kejadian serupa terjadi di lingkup Kabupaten Tanah Datar.

"Kami perintahkan seluruh Polsek dan Pos Pengamanan Lebaran untuk tetap waspada, kita tidak ingin kejadian tersebut terjadi di wilayah hukum ini," kata Bayuaji, Rabu (5/6).

Seperti diketahui kejadian bom bunuh diri menyasar Pos Polisi Kertasura, Sukoharjo pada Senin (3/6) malam WIB. Teror bom bunuh diri terjadi di depan pos pengamanan Tugu Kartasura yang diduga dilakukan oleh satu orang. Oleh petugas, pria tergeletak yang diduga pelaku dirujuk ke Rumah Sakit Ortopedi Jalan Slamet Riyadi, sebelum akhirnya dirawat di RSUD Moewardi Solo karena mengalami kondisi kritis pascaledakan.

Selain meningkatkan kewaspadaan dan keamanan, Polres Tanah Datar juga meningkatkan patroli di beberapa lokasi. Salah satunya di seputaran Mako Polsek, Polres dan pos pengamanan lebaran.

Bayuji berharap masyarakat dapat berperan dalam menjaga keamanan dari aksi teror. Caranya kata dia dengan memberikan informasi kepada petugas kepolisian. Bila mendapati orang mencurigakan dan tidak dikenal melakukan gerak gerik mencurigakan, langsung melaporkan ke kepolisian terdekat. Bayuaji menyebut kepolisian akan berusaha mewujudkan rasa aman di tengah-tengan masyarakat, terlebih dalam suasana lebaran Idul Fitri ini.

''Patroli kita tingkatkan, ini untuk memberikan rasa aman di tengah-tengah masyarakat. Berikan informasi kepada kami bila ada gerakan mencurigakan. Nanti akan kami tindak lanjut. Sehingga kita bisa mencegah sedini mungkin,'' ujar Bayuaji.

 
Berita Terpopuler