Masjid Al-Farooq Dubai Padukan Gaya Utsmaniyah dan Andalusia

ragam kaligrafi ataupun ukiran yang menghiasi langit-langit Al-Farooq

Al Farooq, Masjid terbesar di Dubai yang juga difungsikan sebagai pusat studi Islam
Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selain gaya arsitektur Turki Utsmani, Al-Farooq juga mengusung gaya Andalusia. Seperti dikatakan salah satu arsiteknya, Mohammad Ahmad, ragam corak dan motif di masjid ini diilhami dari gaya arsitektur Turki Utsmani seperti yang ada di Masjid Biru, Istanbul. "Pada saat yang sama, ada pula sentuhan Andalusia," katanya.

Baca Juga

Dijelaskan, ragam kaligrafi ataupun ukiran yang menghiasi langit-langit Al-Farooq merupakan karya para seniman dari Kota Fez, Maroko, tempat warisan Andalusia masih sangat dijaga dan dipertahankan.

Untuk membuat karya indah itu, sang penyandang dana, Al-Habtoor, secara khusus menerbangkan 60 seniman ukir dan kaligrafi dari Maroko. Sedangkan karpet yang menutup lantai masjid secara khusus diproduksi di Jerman.

Selain kubah utama yang berketinggian 30 meter, Al-Farooq memiliki 21 kubah lainnya dalam bentuk penuh ataupun setengah penuh. Semua meniru kubah ala Turki.

Terdapat pula 124 jendela berkaca, yang seperti di Masjid Biru, kaca-kaca itu pun didominasi warna biru. Dominasi warna biru diharapkan dapat memunculkan rasa tenang dan khusyuk bagi jamaah yang beribadah di masjid ini.

 
Berita Terpopuler