Masjid Indonesia di Luar Negeri Beri Banyak Manfaat

Sejak 1980-an, pembangunan masjid Indonesia itu mulai gencar dilakukan

Republika/Tahta Aidilla
Pembangunan masjid (ilustrasi).
Rep: Zahrotul Oktaviani Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cendikiawan Muslim Prof KH Didin Hafidhuddin menyebut, keberadaan masjid Indonesia di berbagai negara memberikan banyak manfaat. Sejak 1980-an, pembangunan itu mulai gencar dilakukan. Kantong-kantong komunitas Indonesia berusaha membangun masjid untuk menjaga pergaulan dari lingkungan dan keadaan yang tidak sesuai dengan keyakinan mereka.

Baca Juga

Pengajian pun sering dilakukan untuk menyemarakkan keberadaan masjid. "Masjid-masjid ini banyak di bangun oleh masyarakat Indonesia. Salah satunya, di Sarajevo. Di Gaza, Palestina, itu juga kita gencar membantu pembangunannya," ujarnya.

Kiai Didin menjelaskan, mereka menyadari jika tempat pertemuan yang ideal dilakukan di masjid di ma na sering dilakukan ibadah bersama, mengaji, dan membagi ilmu maupun musyawarah. Didin menyebut, masyarakat setempat memang perlu memahami aturan yang berlaku di wilayah tersebut.

Salah satunya, untuk bentuk bangunan dan penggunaan speaker. Beberapa bangunan disebut banyak yang dibuat menyesuaikan dengan lingkungan sekitar. Di mana tidak ada kubah-kubah yang menunjukkan eksklusivitas bangunan mas jid ini.

Kiai Didin pun menilai, penyesuaian tersebut bukan hal negatif. Menurut dia, hal tersebut membuat masyarakat Indonesia dapat mem baur dengan masyarakat. "Mereka juga duta-duta kita yang menjadi wa jah Indonesia. Masyarakatnya bisa menjadi agen kita dengan pendekat an yang ramah dan bagus membuktikan jika akhlak dan kelakuan kita juga bagus," ujar dia.

 
Berita Terpopuler