Maruf Amin: Lulusan Santri Laku di Pemerintahan

Lulusan Ponpes diminta tidak menutup diri terhadap peluang kerja apa pun.

Republika/Maman Sudiaman
KH Maruf Amin
Rep: Rizky Suryarandika Red: Andi Nur Aminah

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Cawapres Ma'ruf Amin mengimbau santri tidak khawatir untuk mengembangkan karir di masa depan. Ia menyatakan terbuka peluang bagi lulusan Pondok Pesantren (Ponpes) bekerja di pemerintahan.

Baca Juga

Rais Aam PBNU tersebut menyebut sejumlah lulusan Ponpes sudah membuktikan diri mampu menjadi kepala daerah dan menteri. Sehingga lulusan Ponpes diminta tidak menutup diri terhadap peluang kerja apa pun.

"Santri-santri sekarang laku di pemerintahan. Ada yang jadi Gubernur Jatim, jadi Wakil Gubernur Jabar, jadi Cawapres. Semoga nanti ada lagi jadi Presiden. Ini momennya. Contohnya Gusdur saja kan santri," katanya saat mengunjungi Ponpes Babakan Kempek di Cirebon Senin, (25/2).

Nama-nama yang dimaksud Ma'ruf di antaranya Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum. Kemudian, santri lainnya yang masuk di lingkungan pemerintahan Joko Widodo ialah Menakertrans Hanif Dhakiri, Menpora Imam Nahrawi, Menag Lukman Hakim Saefuddin.

Ma'ruf menilai proses pencarian pemimpin perlu mempertimbangkan faktor agama. Ia meragukan pemimpin bila tanpa pengetahuan agama mumpuni. Sebagai lulusan Ponpes, santri dipandang punya bekal ilmu dunia dan akherat yang memadai saat memimpin.

"Pilih pemimpin bisa enggak jaga agama? Kembangkan dunia? Mungkin yang (kembangkan) dunia banyak tapi yang (jaga) agama gimana? Orang enggak paham agama jangan suruh jaga agama," tegasnya.

Ma'ruf menyampaikan komitmennya bila terpilih mendampingi Joko Widodo di Pilpres 2019 untuk menjaga kestabilan negara dan prinsip Ahlus-Sunnah wal Jama'ah (Aswaja). "Kami tetap jaga negara dan paham Aswaja," ujarnya. 

 
Berita Terpopuler