Raja Swaziland Ganti Nama Negara Jadi Kerajaan eSwatini

Nama baru, eSwatini, memiliki arti tanah Swazi.

thinkafricapress.com
Raja Mswati III dari Swaziland
Rep: Fira Nursya'bani Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, MBABANE -- Tidak banyak orang di dunia yang mampu mengubah nama suatu bangsa. Tetapi Raja Mswati III, sebagai salah satu dari beberapa raja absolut di dunia, dapat melakukannya.

Pada Rabu (18/4), Raja Mswati III mengumumkan ia telah mengganti nama negara dari Swaziland menjadi Kerajaan eSwatini. Pengumuman ini disampaikan di sebuah stadion dalam acara perayaan peringatan kemerdekaan Swaziland ke-50 tahun, sekaligus perayaan ulang tahun raja ke-50.

Nama baru, eSwatini, memiliki arti "tanah Swazi". Perubahan ini memang tidak terduga, tetapi Raja Mswati III sebelumnya sering menyebut Swaziland sebagai eSwatini selama bertahun-tahun.

Nama ini adalah nama yang digunakan raja ketika ia berbicara dalam sidang umum PBB pada 2017, serta dalam sidang parlemen negara pada 2014. Menurut raja, nama Swaziland telah membuat banyak orang bingung. "Setiap kali kami pergi ke luar negeri, orang-orang menyebut kami Swiss," jelasnya.

Wartawan BBC Nomsa Maseko di Swaziland mengatakan pengumuman perubahan nama itu telah membuat marah beberapa pihak di negara tersebut. Mereka menekankan, raja seharusnya lebih fokus pada perekonomian lesu negara, bukan nama negara.

Kepemimpinan Swaziland telah dikritik oleh aktivis hak asasi manusia (HAM) karena melarang partai politik dan melakukan diskriminasi terhadap perempuan.

Raja Mswati III adalah putra Raja Sobhuza II yang memerintah di Swaziland selama 82 tahun. Mswati saat ini memiliki 15 istri, sementara ayahnya dikabarkan memiliki 125 istri, menurut biografinya.

Raja Mswati III yang dikenal sebagai Ngwenyama atau "singa", selain memiliki banyak istri, juga taat pada pakaian tradisional.

 
Berita Terpopuler