87 Rekening Nasabah Raib, Polri: Ini Sindikat Terorganisasi

Kemungkinan pelaku berada di dalam atau mengetahui tentang sistem internal BRI.

Antara/R Rekotomo
Seorang petugas melakukan identifikasi di tempat kejadian kasus pembobolan mesin ATM (ilustrasi).
Rep: Arif Satrio Nugroho Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polri saat ini masih melakukan penyelidikan terkait hilangnya sejumlah saldo puluhan nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI). Menurut Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri Inspektur Jenderal (Irjen) Polisi Setyo Wasisto, tercatat 87 orang melaporkan mengalami kehilangan tersebut.

Menurut Setyo, sejumlah korban mengalami kehilangan saldo sebagian. "Nah sampai saat ini yang sudah melapor ada 33 orang (Kediri), di unit purwokerto ada 54 orang," kata Setyo, Jumat (16/3).

Saat ini, kasus tersebut masih dalam penyelidikan mendalam. Polisi berupaya mendapatkan bukti-bukti yang kuat sehingga bisa mengetahui konstruksi hukum dalam kasus tersebut.

Setyo menyatakan, kasus ini dilakukan oleh oknum, bukan institusi. "Pelakunya oknum bukan melibatkan institusinya. Dia tahu sistemnya kemudian mainkan sistem," jelas dia.

Kendati demikian, lanjut Setyo, besar kemungkinan pelaku berada di dalam atau mengetahui tentang sistem internal BRI. Setyo juga mengungkapkan adanya kemungkinan pelaku adalah oknum internal BRI. Mengenai berapa lama kejahatan ini sudah berlangsung, polisi masih mendalaminya.

"Ini sedang diteliti apakah saat memasukkan ATM atau dalam sistemnya diselewengkan. Ini sindikat terorganisasi," kata Setyo.

 
Berita Terpopuler